Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri dan TNI Diminta Bersinergi Usut Tuntas Perusakan Polsek Ciracas

Kompas.com - 12/12/2018, 20:54 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta Polri dan TNI bersinergi untuk mengusut tuntas kasus pengerusakan kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur.

Menurut dia, Polda Metro Jaya yang menyelidiki kasus ini harus segera menemukan pelaku pengerusakan.

Baca juga: Telusuri Dugaan Keterlibatan TNI, Kodam Jaya Cek Video Pembakaran Polsek Ciracas

Begitu juga Kodam Jaya, diminta tak ragu untuk memproses hukum anggotanya apabila memang terbukti yang melakukan pengerusakan adalah oknum TNI.

“Saya sangat menyayangkan terjadinya peristiwa pengrusakan Polsek Ciracas yang disebut-sebut berlatar belakang pengeroyokan anggota TNI," kata Sahroni dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/12/2018).

Baca juga: Polsek Ciracas Dirusak, DPRD DKI Desak Pemprov Tertibkan Parkir Liar

Politisi Partai Nasdem ini mengapresiasi langkah Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz dan Pangdam Jaya Mayjen Joni Supriyanto yang langsung mendatangi lokasi pasca kejadian pengerusakan.

Ahmad Sahroni sebagai Presiden Ferrari Owners Club Indonesia.Ghulam/Otomania Ahmad Sahroni sebagai Presiden Ferrari Owners Club Indonesia.

"Saya nilai itu upaya positif untuk meredam semakin memanasnya gejolak yang terjadi malam itu," kata dia.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa langkah tersebut tidak cukup. Kedua institusi juga harus bekerjasama untuk mengusut tuntas siapa pelaku pengerusakan itu.

Baca juga: Warung Sekitar Polsek Ciracas Diminta Tutup Sebelum Penyerangan Terjadi

Selain itu, kepolisian juga harus segera menangkap para juru parkir yang diduga mengeroyok anggota TNI sehari sebelumnya. Sebab, diduga peristiwa pengeroyokan itu lah yang kemudian menjadi pemicu massa merusak kantor Polsek Ciracas.

“Mengenai identitas pengrusak, termasuk apakah ada kaitannya dengan peristiwa pengeroyokan anggota TNI oleh juru parkir, sebaiknya menunggu hasil resmi penyelidikan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya. Jangan menduga-duga dulu,” kata dia.

Sekelompok massa merusak dan membakar Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (11/12/2018) malam.

Baca juga: Kesaksian Warga Melihat Pengeroyokan Anggota TNI di Ciracas

Perusakan terjadi sekitar pukul 23.00 hingga dini hari. Tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menduga amuk massa itu terkait kasus pengeroyokan anggota TNI oleh juru parkir di pertokoan Arundina, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, yang terjadi sehari sebelumnya.

Sejumlah orang yang tidak puas dengan penanganan kasus pengeroyokan itu kemudian mendatangi Polsek Ciracas.

Baca juga: Sebelum Polsek Ciracas Dibakar, Jalan Ditutup oleh Orang Tak Dikenal

"Kemungkinan besar analisisnya ke sana (kasus pengeroyokan anggota TNI), tapi beri saya waktu untuk teman-teman krimum (kriminal umum) dan  kapolres bekerja," ujar Idham di lokasi, pada Rabu (12/12/2018) dini hari.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya/Jayakarta Kolonel Inf Kristomei Sianturi mengatakan, POM Dam Jaya dan Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dugaan keterlibatan oknum anggota TNI AD dalam kasus pengerusakan Polsek Ciracas ini.

Kompas TV Polsek Ciracas, Jakarta Timur dirusak sekelompok massa pada Selasa malam kemarin. Belum diketahui tujuan sekelompok massa mendatangi Polsek Ciracas hingga terjadinya pembakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com