Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Akan Susun SOP Penanganan Bencana

Kompas.com - 05/12/2018, 17:00 WIB
Reza Jurnaliston,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Operasi Kepolisan Terpusat (Wakaopspus) Aman Nusa II Tahun 2018 Irjen (Pol) Sudjarno mengatakan, pihaknya telah melakukan analisa dan evaluasi soal penanganan bencana alam yang selama ini dilakukan.

Sudjarno mengatakan, Kepolisian telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membuat kelompok kerja (pokja) penanganan bencana.

Menurut Sudjarno, penanganan bencana selama ini sudah berjalan baik.

Namun, dari evaluasi yang dilakukan, ada sejumlah hal yang harus menjadi catatan. Pertama, harus ada standar operasional prosedur (SOP) mengenai sinergitas dan koordinasi

""Belum ada (SOP), ini yang sedang kami bahas,” kata Sudjarno, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/12/2018).

Selain itu, perlu dilakukan pembenahan sumber daya manusia di internal Polri agar siap diturunkan ketika terjadi bencana.

"Ketika pengalaman (gempa bumi) di Palu misalnya. Dalam kondisi tersebut Polda Sulawesi Tengah di satu sisi harus melakukan perlindungan pertolongan, di sisi lain juga kena musibah,” kata Sudjarno.

Ia menyebutkan, selama ini Polri turut membantu penanganan bencana di sejumlah lokasi di Indonesia, seperti saat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu.

Demikian pula saat gempa dan tsunami terjadi di Palu, Donggala, dan sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah, dan musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Kerawang, Jawa Barat.

Catatan lainnya, perlu peningkatan aspek keamanan di daerah yang dilanda bencana.

"Kita tahu di Palu-Donggala terjadi penjarahan, menjadi evaluasi, Satgas (Satuan Tugas) kami memang ada Operasi Aman II, salah satunya penegakan hukum,” ujar Sudjarno. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com