JAKARTA, KOMPAS.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) pusat diminta ikut turun tangan dalam pencarian 7 anak buah kapal (ABK) korban KM Multi Prima I yang karam di utara perairan Sumbawa. Hal ini diungkapkan salah satu keluarga korban, Ummi Hadyah Saleh.
Perempuan yang akrab disapa Umay ini merupakan anak dari M Pande Saleh, kepala kapal mesin yang belum ditemukan.
"Kami sekeluarga meminta Basarnas untuk ikut membantu pencarian 7 korban KM Multi Prima karena saat ini hanya SAR Mataram yang mencari," ujar Umay melalui keterangan tertulis, Rabu (28/11/2018).
Baca juga: KM Multi Prima Karam di Perairan Utara Sumbawa, 7 ABK Hilang hingga Penyebab Kecelakaan
Keluarga menduga bahwa kapal sudah terbawa arus ke perairan lain. Menurut dia, akan lebih cepat jika pencarian dilakukan SAR di daerah dan juga Basarnas.
Umay meminta Basarnas tidak melihat jumlah korban kapal yang karam ini.
"Apakah karena ini cuma 7 korban jadi Basarnas pusat tidak ikut bantu pencarian?" kata Umay.
Umay mengatakan, dia dan keluarga juga meminta Basarnas mencari bangkai kapalnya. Keluarga menduga korban masih ada di dalam kapal tersebut.
Baca juga: Cari 7 ABK KM Multi Prima I, Tim SAR Minta Bantuan Nelayan
Sebelumnya, KM Multi Prima I dengan rute Surabaya menuju Waingapu tenggelam dihantam gelombang saat berada di perairan Kapoposang Bali, Kamis (22/11/2018) pukul 18.00 Wita.
Dari 14 penumpang, 7 ABK kapal bisa dievakuasi dalam keadaan selamat oleh kapal KM Cahaya Abadi 201 yang sebelumnya mendengarkan isyarat meminta bantuan.
KM Cahaya Abadi mendengar isyarat “May day-may day-may day” dari kapal tersebut melalui radio di chanel 16 dan berhasil mengevakuasi 7 ABK. Korban selamat lalu dibawa ke Probolinggo, Jawa Timur. Sedangkan 7 orang lainnya belum berhasil ditemukan hingga saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.