Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Nilai Prabowo Kurang Aktif Menantang Jokowi

Kompas.com - 16/11/2018, 11:14 WIB
Jessi Carina,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, kritikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Prabowo Subianto ada benarnya.

Sebagai penantang petahana, Prabowo dinilai kurang aktif memberikan tantangan.

"Saya kira kritiknya itu baik Ibu Mega dan Pak SBY itu konsennya sama ya, bahwa Pak Prabowo sebagai kandidat itu harus lebih aktif. Jadi panggungnya di depan kantor pemenangannya itu, itu mulai harus diefektifkan sebagai panggung tandingan," ujar Fahri di kompleks parlemen, Jumat (16/11/2018).

"Hari-hari jangan terlalu sering absen, jadi harus men-challange Pak Jokowi," tambah dia.

Baca juga: Megawati Mengaku Belum Pernah Dengar Program Prabowo-Sandi

Fahri mengatakan, sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan Prabowo untuk mengadu Jokowi dengan data.

Dia memberikan, beberapa contoh seperti bantuan untuk Nusa Tenggara Barat yang belum cair, nasib pegawai honorer yang tidak bisa mendaftar CPNS, dan yang lain.

Seharusnya, tim kampanye Prabowo memberi suplai data semacam itu kepada Jokowi. Banyak kebijakan pemerintah yang bisa dikritisi.

Baca juga: Megawati: Kalau Saya Bilang, Kasihan Prabowo...

Sementara itu, juru bicara kubu Prabowo-Sandiaga juga baru mengedepankan keterampilan orang per orang.

"Coba kalau yang kayak begini dijurubicarai Pak Prabowo atau istilahnya penantang itu ya, akan lain ceritanya," kata dia.

Selain itu, dia juga menyoroti cawapres Sandiaga Uno yang lebih aktif kampanye daripada Prabowo.

Fahri mengatakan, cawapres tidak bisa menggantikan posisi capres. Prabowo seharusnya juga sering tampil ke khalayak.

"Karena itu, orang ingin mendengarnya dari 'superstar' kalau kata Pak SBY, superstar dari penantang, yaitu Pak Prabowo. Saya kira ini yang harus di-manage," ujar Fahri.

Baca juga: SBY: Rakyat Ingin Dengar Kebijakan dan Program Prabowo-Sandi

Dia menyarankan kubu Prabowo-Sandiaga mendengarkan kritik dari Megawati dan SBY. Dia yakin, kontestasi pilpres akan lebih menarik jika dua kubu saling beradu data dan gagasan.

"Jadi pertarungan ini harus diangkat derajatnya pada pertarungan data, narasi yang betul-betul berisi sehingga rakyat betul-betul dapat manfaatnya," kata dia.

Kritik Mega dan SBY

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com