Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Tidak Ingin Jokowi-Ma'ruf seperti Mike Tyson

Kompas.com - 27/10/2018, 17:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Dian Maharani

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir tidak ingin jagoannya dalam pemilihan presiden 2019 bernasib sama seperti petinju kelas dunia Mike Tyson.

Pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) TKN Jokowi-Ma'ruf Amin di Hotel Empire Palace, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/10/2018), Erick menjelaskan, Tyson merupakan juara dunia tinju kelas berat di era 1990-an. Pada era itu, kemenangan Tyson kebanyakan bersifat mutlak karena berhasil meng-KO lawan-lawannya.

Namun, keadaan berbalik ketika Tyson melawan James Buster Douglas.

"Ketika Mike Tyson sedang berada di puncak-puncaknya, dia justru kalah KO di ronde ke-10 oleh James Buster Douglas," ujar Erick.

Baca juga: TKN Sebut Elektabilitas Jokowi di Jabar, Banten, dan Sulawesi Semakin Tinggi

Padahal, seluruh orang pada saat itu mengunggulkan Tyson. Namun, keunggulan malah jadi milik Douglas.

Peristiwa tersebut, lanjut Erick, pantas untuk menjadi pelajaran berharga seluruh tim sukses Jokowi-Ma'ruf.

Pada situasi saat ini di mana seluruh lembaga survei menempatkan posisi Jokowi-Ma'ruf mengungguli rivalnya Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, tim sukses harus tidak boleh bersikap jumawa.

"Benar dari polling yang kita dapatkan, (pasangan capres cawapres) kita paling tinggi. Ya tapi kita tidak boleh larut. Kita harus terus berbenah dan bekerja sampai kita diputuskan sebagai pemenang," lanjut Erick yang disambut tepuk tangan oleh lebih dari 1.100 peserta Rakernas.

Oleh sebab itu, Erick menegaskan, Rakernas TKN ini harus menjadi langkah awal seluruh tim sukses untuk merapatkan barisan, saling mengkonsolidasi sekaligus mempertajam cara-cara merealisasikan visi misi Jokowi-Ma'ruf ke masyarakat.

Ia menambahkan, Rakernas kali ini juga momentum untuk menegaskan kepada tim sukses agar menjalankan kampanye yang cerdas, bebas hoaks, bebas kabar bohong dan bebas kampanye hitam.

"Dalam memenangkan pemilu saat ini, kita akan menonjolkan rekam jejak capres cawapres kita. Gagasan, inovasi, prestasi, untuk satu tujuan, Indonesia maju," lanjut Erick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com