Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Dana Kelurahan Dibutuhkan di Luar Jakarta

Kompas.com - 24/10/2018, 15:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, dana kelurahan sangat penting artinya bagi kelurahan yang berada di luar Jakarta.

"Bagi kelurahan di Jakarta mungkin enggak, tapi kelurahan di luar Pulau Jawa penting ya," ujar Tjahjo saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Sebab, APBD DKI Jakarta jauh lebih besar jumlahnya dibandingkan APBD provinsi, kota atau kabupaten. Otomatis, anggaran yang didapat kelurahan di luar Jakarta juga lebih rendah.

Baca juga: Airin: Mudah-mudahan Dana Kelurahan Tidak Ditunda

Padahal, wilayah kelurahan juga memiliki persoalan yang seharusnya dapat diselesaikan hanya di pemerintahan tingkat itu saja. Salah satu yang paling banyak dikeluhkan adalah mengenai ketersediaan sanitasi.

Atas kondisi itu, lanjut Tjahjo, tidak heran apabila banyak kelurahan yang mengajukan diri agar diubah statusnya menjadi desa.

"Banyak di Sumatera itu kelurahan yang mengajukan diri ke Kemendagri supaya statusnya jadi desa. Makanya mending dianggarkan program dana kelurahan. Intinya supaya tidak terjadi kecemburuan. Karena masih banyak kelurahan tertinggal," ujar dia.

Saat ini, lanjut Tjahjo, Kementerian Keuangan sendiri masih mengkaji payung hukum sekaligus merancang mekanisme dana kelurahan tersebut. Tjahjo berharap agar program yang usulannya sudah sejak 2 tahun lalu ini dapat direalisasikan tahun 2019 mendatang.

Baca juga: Jokowi: Payung Hukum Dana Kelurahan adalah UU APBN

Ia juga berharap program dana kelurahan dapat mempercepat pemerataan pembangunan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

"Memang perlu ditambah supaya kerjanya lebih optimal, bergairah, untuk mempercepat proses pemerataan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan hal-hal lain yang diperlukan di tingkat kelurahan," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kemungkinan dana kelurahan akan masuk ke dalam Dana Alokasi Umum (DAU). Sebab, kelurahan bukanlah perangkat pemerintah yang otonom, melainkan di bawah pemerintah daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com