Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bahas Opsi Relokasi Lapangan Tembak Senayan

Kompas.com - 23/10/2018, 11:47 WIB
Kristian Erdianto,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sekretariat Negara yang diwakili oleh Pihak Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah membahas opsi merelokasi Lapangan Tembak Senayan, pasca-peristiwa peluru nyasar ke Gedung DPR yang terjadi pada Senin (15/10/2018) lalu.

Selain itu, pemerintah juga membahas pembangunan lapangan tembak di ruangan tertutup sehingga tidak ada kemungkinan peluru dapat keluar dari area latihan menembak.

Direktur Utama PPK GBK Winarto mengatakan, pembahasan masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait antara lain Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora), Polri dan pengelola kawasan Kompleks Parlemen.

"Ini masih dalam pematangan solusi apa yang akan diambil. Dia (lapangan tembak) harus dibangun ke depan itu kan rasanya tidak bisa seperti yang ada di lapangan tembak senayan lagi. Ke depan harus disiapkan fasilitas yang bentuknya indoor sehingga keamanannya itu terjamin," ujar Winarto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Baca juga: Tawarkan Switch Auto pada Tersangka Peluru Nyasar, Petugas Lapangan Tembak Langgar Aturan

Meski belum ditetapkan, lanjut Winarto, pemerintah mempertimbangkan sejumlah lokasi relokasi lapangan tembak, yakni di kawasan Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur, Cijantung, dan Cibubur.

Direncanakan pula fasilitas lapangan tembak yang baru akan dibangun secara tertutup atau indoor dengan mempertimbangkan aspek keamanan, aspek kemajuan olahraga dan aspek tata ruang.

Sementara, kata Winarto, pemerintah tidak mungkin membangun ulang Lapangan Tembak Senayan menjadi bangunan indoor di Senayan.

Sebab, tata guna sebagian besar lahan di kawasan Senayan diperuntukkan untuk jalur hijau.

"Saya kira kalau dibangun tidak ada pilihan selain menjadi indoor karena itu yang paling aman. Tentu (relokasinya) yang masih berada di bawah lingkupnya Pemprov DKI," kata Winarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com