Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakar Wiranto Tak Pakai Sarung Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional

Kompas.com - 22/10/2018, 12:13 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Menko Polhukam Wiranto menghadiri peringatan Hari Santri Nasional bersama ribuan santri di Lapangan Dadaha, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).

Para santri dan pengasuh pondok pesantren yang hadir tampak mengenakan bawahan berupa kain sarung.

Sejumlah tamu undangan seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dan tokoh NU sekaligus calon wakil presiden Ma'ruf Amin juga tampak mengenakan sarung.

Baca juga: Cak Imin: Semua Santri Seluruh Indonesia Berterima Kasih ke Pak Jokowi

Namun, Wiranto mengenakan celana panjang bahan berwarna hitam. Ia pun menyampaikan permohonan maaf saat memberikan sambutan.

Pada awalnya, ia terlebih dulu menyampaikan salam sekaligus permohonan maaf dari Presiden Joko Widodo yang tak bisa menghadiri undangan karena adanya tugas kenegaraan.

"Sehubungan dengan tugas kenegaraan yang lain, beliau mengutus saya untuk menghadiri (sebagai) inspektur upacara dalam acara yang sangat bersejarah ini," kata Wiranto.

"Tadinya Pak Wiranto ingin pakai sarung. Karena naik helikopter, kalau pakai sarung bisa kecantol-cantol. Makanya harus pakai celana. Minta maaf," seloroh Wiranto disambut tawa peserta yang hadir.

Baca juga: Jokowi: Para Santri, Beda Pilihan Enggak Apa-apa

Kemudian, ia melanjutkan pidatonya tentang peristiwa terbitnya Resolusi Jihad oleh Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy'ari.

Resolusi Jihad yang dikeluarkan tanggal 22 Oktober 1945 itu mewajibkan seluruh umat Islam untuk melawan penjajah demi mempertahankan kemerdekaan.

"Tekad perjuangan santri dan ulama melalui Resolusi Jihad menjadi momen penting untuk internalisasi gagasan dan paham kebangsaan, khususnya dalam tubuh NU," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah pada tahun 2015 menetapkan setiap tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Menurut Wiranto, penetapan itu sekaligus bentuk pengakuan sejarah atas komitmen kebangsaan para santri dan ulama dalam mempertahankan dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Ia juga berharap para santri menjaga semangat persaudaraan umat Islam (ukhuwah islamiyah), persaudaraan dalam ikatan kebangsaan (ukhuwah wathaniyah) dan persaudaraan sesama umat manusia (ukhuwah basariyah).

"Izinkan sekali lagi atas nama pribadi, Presiden Indonesia, pemerintah, Selamat Hari Santri Nasional, semoga Allah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam melanjutkan darma bakti kepada nusa, bangsa dan negara," kata Wiranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com