Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Anak-anak Teriak "2019 Ganti Presiden", Moeldoko Sebut Ada yang Mengondisikan

Kompas.com - 16/10/2018, 19:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko yakin ada pihak yang mengkondisikan anak-anak berpakaian Pramuka untuk berteriak "2019 ganti presiden."  Hal ini menanggapi video berdurasi 1 menit yang viral di media sosial beberapa hari terakhir. Dalam video tersebut, ratusan anggota Pramuka meneriakkan kata-kata "2019 Ganti Presiden".

"Karena itu anak-anak ya, pasti ada yang mengkondisikan seperti itu," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Meski demikian, Moeldoko belum mengetahui siapa pihak tak bertanggung jawab atas pengkondisian anak-anak berpakaian Pramuka tersebut.

Mantan Panglima TNI itu menyayangkan ada pihak yang memperalat anak-anak untuk meneriakkan kalimat tersebut. Menurut Moeldoko, gerakan Pramuka adalah gerakan anak bangsa yang dipersiapkan untuk memajukan negara ke depan.

Baca juga: Jubir Jokowi-Maruf Minta Polisi Selidiki Video Anak Berseragam Pramuka Teriak 2019 Ganti Presiden

Siapapun pihak yang menjadi dalang aksi tersebut, Moeldoko meminta agar cara-cara itu dihentikan.

"Ya janganlah. Jangan anak-anak kita diperalat. Ini untuk siapapun ya. Karena ini tidak bagus untuk anak-anak kita. Apalagi mereka itu Pramuka di mana dia adalah generasi yang dipersiapkan ke depan. Jadi kita harus mengelola mereka dengan bijaksana dan jangan diarahkan demi kepentingan politik praktis," ujar Moeldoko.

https://www.instagram.com/p/Bo6mObRg0k3/?utm_source=ig_web_copy_link

Sebelumnya, terdapat video berdurasi 1 menit viral di media sosial beberapa hari terakhir. Dalam video tersebut, ratusan anak-anak berpakaian Pramuka meneriakkan kata-kata "2019 Ganti Presiden".

Pengucapan kata-kata tersebut dibimbing oleh beberapa orang yang tidak mengenakan pakaian pramuka. Mereka nampak mengenakan pakaian putih.

Baca juga: Buwas Pastikan yang Teriak 2019 Ganti Presiden dalam Video Viral Bukan Anggota Pramuka

Di akhir-akhir video, peserta juga dituntun mengucapkan kata-kata takbir. Belum jelas di mana video tersebut diambil.

Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Budi Waseso mengatakan tidak perlu menelusuri lebih detail soal video viral tersebut. Hal itu dikarenakan, Buwas sudah memastikan bahwa orang-orang dalam video itu bukanlah anggota Pramuka. Mereka hanya mengenakan seragam yang menyerupai seragam Pramuka.

"Saya rasa tidak perlu mempersoalkan itu karena bukan Pramuka, ngapain saya persoalkan, hanya seragamnya mirip Pramuka," tutur dia saat konferensi pers di Gedung Kwarnas, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (16/40/2018).

Buwas pun menegaskan tidak akan mengambil langkah hukum, selama orang-orang tersebut tidak mengatasnamakan Pramuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com