Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Habib dan Ulama Berkomitmen Dorong Pemilu 2019 Tanpa Politisasi SARA

Kompas.com - 06/10/2018, 23:12 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin bertemu dengan puluhan ulama dan habib dari berbagai daerah di Rumah Situbondo, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10/2018).

Dalam pertemuan tersebut, para ulama yang berasal DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur itu menyatakan dukungan kepada pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Selain itu, para ulama juga berkomitmen untuk mendorong seluruh elemen masyarakat agar melaksanakan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019, tanpa hoaks, politisasi SARA (suka, agama, ras antargolongan) dan politik uang.

Pimpinan pesantren Darul Falah, Kudus, KH Ahmad Badawi Basyir, mengatakan, para ulama akan berupaya menciptakan iklim politik yang aman, sejuk dan damai serta berusaha menjaga kerukunan antar umat beragama.

Baca juga: Sambil Lesehan, Maruf Amin Gelar Pertemuan Dengan Para Habib dan Ulama

"Kami siap merawat keharmonisan hubungan antar warga negara, bersikap toleran dan saling menghormati setiap perbedaan pilihan politik," ujar Badawi saat memberikan keterangan seusai pertemuan.

Pada kesempatan yang sama Habib Zainal Abidin Bil Faqih, dari Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, berharap Ma'ruf Amin dapat menyatukan seluruh anak bangsa jika terpilih menjadi wakil presiden.

"Harapan ini kami titipkan pada beliau dan kami iringi dengan doa semoga Allah SWT mengabulkan semuanya dan menerima doa-doa kita," kata Zainal.

Sementara itu, Ma'ruf Amin mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para ulama dan habib.

Ia pun menegaskan bahwa seluruh elemen bangsa harus bersatu dalam membangun Indonesia.

Ma'ruf berharap tidak akan ada lagi kegaduhan-kegaduhan seperti penyebaran hoaks yang terjadi belakangan ini.

"Sudah cukuplah kegaduhan-kegaduhan yang selama ini terjadi. Besok tidak lagi ada. Semuanya kompak, satu, membangun bangsa," kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com