Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Politik Tentara adalah Politik Negara, Loyalitas Tentara adalah Loyalitas Bagi Bangsa

Kompas.com - 05/10/2018, 11:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -- Presiden Joko Widodo mengingatkan pesan Jenderal Besar Soedirman bahwa TNI tidak bekerja berdasarkan kepentingan politik atau golongan, melainkan demi bangsa dan negara Indonesia.

Hal tersebut disampaikan dalam amanat selaku inspektur upacara peringatan HUT ke -73 TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2018) pagi.

"Saya tidak pernah bosan untuk selalu mengingatkan pesan Jenderal Besar Soedirman tentang jati diri TNI bahwa politik tentara adalah politik negara, loyalitas tentara adalah loyalitas untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Jokowi.

Baca juga: Jaga Netralitas TNI/Polri dan ASN, Kalla Sebut Semua Pihak Bisa Lapor

Dengan demikian, TNI tidak berkecimpung dalam politik praktis. TNI tidak bekerja demi kepentingan politik atau golongan tertentu. TNI, lanjut Jokowi, justru berada di atas semua golongan.

"Saya menegaskan TNI adalah milik nasional yang berada di atas semua golongan dan tidak terkotak-kotak oleh kepentingan politik yang sempit, TNI selalu menjamin netralitas politik di era demokrasi seperti sekarang," ujar Jokowi.

TNI, lanjut Jokowi, juga harus selalu menjamin keutuhan nilai-nilai nasional sekaligus membangun persatuan dan solidaritas antaranak bangsa.

Baca juga: Jokowi: Netralitas TNI, Polri, dan BIN Bersifat Mutlak!

Presiden Jokowi kemudian menyinggung prinsip TNI yang manunggal dengan rakyat. Menurut dia, itu adalah kekuatan TNI dalam mewujudkan sistem pertahanan semesta.

"TNI harus semakin maju dan profesional serta bersinergi dengan seluruh komponen bangsa. Sumpah prajurit yang saudara ikrarkan serta janji Sapta Marga yang saudara janjikan adalah pondasi moral yang kokoh bagi dedikasi saudara bagi bangsa dan negara," ujar Jokowi.

"Itulah yang harus dipegang teguh oleh institusi TNI dan prajurit TNI yang membuat Indonesia kokoh berdiri menghadapi gelombang zaman yang sering bergejolak, yang memperkokoh Indonesia dalam menghadapi persaingan global," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com