Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instruksi Jokowi: Korban Luka Bencana Sulteng Dirawat di Makassar

Kompas.com - 03/10/2018, 14:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah yang terluka, dirawat di rumah sakit Kota Makassar saja. 

Presiden Jokowi sampai dua kali mengungkapkan hal tersebut saat melaksanakan kunjungan kerja ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018). 

Pertama, Jokowi mengungkapkan hal itu langsung kepada para korban yang dirawat di rumah sakit darurat di area Bandara Mutiara Sis Al Jufri Kota Palu. 

"Ini nanti semuanya (diterbangkan) ke Makassar ya. Nanti satu per satu diselesaikan," ujar Presiden.

Baca juga: Jenazah Mahasiswi Korban Gempa Palu Disambut Isak Tangis Keluarga di Mamasa

Keluarga korban merasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Sebab, fasilitas di rumah sakit darurat sangat terbatas. 

Para korban hanya dibaringkan di tandu milik TNI AD. Mereka pun berjejer di ruang terbuka dekat landasan pacu pesawat. Meski beratap, namun tempat mereka tidak berbatas dengan akivitas TNI, Polri hingga relawan yang sibuk menangani bantuan. 

Tentu aktivitas itu mengganggu para korban yang membutuhkan suasana tenang dan nyaman. 

Setelah itu, Jokowi menyampaikan lagi untuk yang kedua kalinya, yakni padasaat ia meninjau permukiman yang telah rata dengan tanah. 

"Korban yang luka-luka segera dibawa ke rumah sakit di Makassar, agar penanganannya jauh lebih baik," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

Nasional
PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com