Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Palu dan Donggala, Jokowi akan Kunjungi Lima Titik

Kompas.com - 03/10/2018, 07:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -- Presiden Joko Widodo pada  Rabu (3/10/2018) pagi, bertolak  ke daerah terdampak gempa bumi dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah.

Pengamatan Kompas.com, Presiden Jokowi berangkat dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, sekitar pukul 06.55 WIB.

Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang digulung, celana jins biru dan sepatu sneakers hitam.

Presiden Jokowi  dan rombongan  berangkat tidak menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1, melainkan menggunakan pesawat jenis CN milik TNI AU.

Baca juga: Pengungsi Gempa di Palu Butuh Segera Makanan dan Obat-obatan

Diketahui pesawat CN memang memiliki kapasitas lebih banyak dibandingkan pesawat kepresidenan.

Kota Palu merupakan daerah terdampak bencana pertama yang dikunjungi  Presiden. Informasi sementara, Presiden akan meninjau  tiga titik, yakni Kelurahan Petobo, Rumah Sakit Wirabuana dan Hotel Roa Roa.

Setelah itu, dengan menggunakan helikopter, rencananya Presiden akan meninjau dua titik di Kabupaten Donggala, yakni permukiman di Loli Saluran dan lokasi pengungsian.

Presiden beserta rombongan akan bertolak lagi ke Jakarta pada Rabu petang.

Baca juga: Jokowi Instruksikan Kapolri Tangkap Penyebar Hoaks Gempa dan Tsunami Sulteng

Sejumlah menteri turut mendampingi kunjungan Jokowi kali ini, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir.

Presiden Jokowi sebelumnya sudah meninjau lokasi gempa dan tsunami di Palu, Minggu (30/9/2018).

Hingga Selasa (2/10/2018) pukul 13.00 WIB, korban tewas akibat gempa dan tsunami di Sulteng bertambah menjadi 1.234 orang.

Selain itu, sebanyak 799 orang mengalami luka berat. Mereka tengah dirawat di rumah sakit.

Korban meninggal diketahui berasal dari Kota Palu, Kabupaten Donggala, Parigi Moutong, dan Sigi.

Kompas TV Tim SAR akhirnya bisa menembus Kelurahan Petobo, Sigi, Sulteng. Namun hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia belum bisa dipastikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com