JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan, pemerintah tak akan menetapkan bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah sebagai bencana nasional.
"Saya kira yang paling penting penanganan yang cepat, bukan masalah prosedur, administrasi, ini (status) bencana apa, ini bencana apa," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Jokowi mencontohkan, alat-alat berat yang dibutuhkan untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan sudah masuk sejak semalam.
Baca juga: Jokowi Ditelepon Raja Salman hingga Erdogan Bahas Bantuan Bencana Sulteng
Ia memastikan, hari ini alat-alat berat tersebut sudah mulai bekerja. Selain itu, suplai bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina juga sudah masuk.
"Tetapi problemnya alat di SPBU-nya rusak sehingga proses distribusi ke masyarakat sedikit masalah. Moga-moga sore ini terselesaikan karena SPBU portabel yang diarahkan ke Palu dan sekitarnya," kata Jokowi.
Baca juga: BNPB: Korban Tewas Gempa dan Tsunami di Sulteng 844 Orang
Masalah ketersediaan listrik, lanjut Jokowi, juga sudah diselesaikan oleh PLN. Selanjutnya, infrastruktur yang memberikan dukungan kepada kecepatan penanganan pada logistik, baik jalan, bandara, pelabuhan, akan segera normal kembali.
"Kemudian tadi malam saya sampaikan pada Kapolri dan Panglima TNI agar penjagaan di SPBU, pusat-pusat ekonomi diberikan, sehingga semua toko buka dan ekonomi normal, sehingga bisa masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.