Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibilang Bisa Gila, Novanto Sebut Melchias Mekeng Bakal Kualat

Kompas.com - 26/09/2018, 18:25 WIB
Abba Gabrillin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setya Novanto membalas kata-kata Ketua Fraksi Partai Golkar Melchias Markus Mekeng yang menyebut dirinya bisa gila karena menuduh orang lain menerima uang dari hasil korupsi.

Novanto meyakini Mekeng menerima uang dari proyek pengadaan e-KTP.

"Ya nanti kan dia (Mekeng) kualat juga," kata Novanto saat ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (26/9/2018).

Sebelumnya, Melchias Mekeng meminta mantan Ketua DPR Setya Novanto membuktikan tuduhan bahwa dirinya meneirma uang terkait proyek pengadaan e-KTP.

Ketua Fraksi Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9/2018). KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Ketua Fraksi Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Baca juga: Novanto Kembali Sebut 9 Nama Anggota DPR yang Diduga Terima Uang E-KTP

Saat bersaksi di Pengadilan, Novanto kembali menyebut Mekeng sebagai salah satu anggota DPR yang diduga menerima uang dalam proyek pengadaan e-KTP.

Novanto, saat dikonfrontasi dengan Irvanto Hendra Pambudi yang merupakan keponakannya, mengaku menyerahkan uang kepada sejumlah anggota DPR.

Melchias Markus Mekeng dan Markus Nari masing-masing menerima 500.000 dollar AS.

Bahkan, menurut Novanto, penyerahan uang terjadi di ruang kerjanya di Gedung DPR, Senayan.

Mekeng yang tak terima atas tuduhan itu menyebut Novanto bisa gila karena menuduh tanpa bukti.

Baca juga: Mekeng: Lama-lama Setya Novanto Gila Sendiri, Menuduh Tanpa Bukti

"Nanti lama-lama dia gila sendiri nyebut-nyebut(menuduh) enggak ada ini (bukti). Kan gitu. Jadi dia boleh sebut seribu kali kalau enggak ada bukti kan ya itu pepesan kosong," kata Mekeng.

"Lama-lama dia gila sendiri. Ngapain keganggu, kalau orang waras enggak akan begitu," kata Mekeng.

Kompas TV Apakah telah terjadi ketidakadilan terhadap warga binaan di Lapas Sukamiskin pasca temuan dari Ombudsman pekan lalu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com