Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Saat Aksi Unjuk Rasa, Ini Peringatan Polri

Kompas.com - 21/09/2018, 10:55 WIB
Reza Jurnaliston,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian RI kembali mengingatkan kelompok masyarakat yang mengungkapkan aspirasi melalui aksi unjuk rasa agar mengikuti ketentuan dan prosedur yang berlaku.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengatakan, kegiatan penyampaian pendapat di muka umum wajib memberitahukan secara tertulis kepada kepolisian seperti diatur dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998.

Hal ini disampaikannya merespons bentrok yang terjadi saat aksi kelompok yang pro dan kontra Presiden Joko Widodo, di depan Gedung DPRD Sumatera Utara, Kamis (20/9/2018) kemarin.

“Prinsipnya kalau dia mau berbuat rusuh ya harus dicegah dari awal. Ketika menyampaikan aspirasi ada aturan nya ada beberapa pointers yang harus diikuti. Kalau itu tidak diikuti, Polri berhak membubarkan,” kata Setyo kepada Kompas.com, Jumat (21/9/2018).

Setyo mengatakan, Polri bisa mendeteksi apakah suatu aksi akan berlangsung aman atau diarahkan untuk terjadi anarkistis. Jika berujung pada anarkistis, Polri berhak untuk membubarkan kegiatan tersebut.

“Kalau mau anarkistis, Polri berhak untuk membubarkan dengan protap-protap (prosedur tetap) yang sudah ada mulai dari negosiasi,” kata Setyo.

“Tanpa senjata, menggunakan tongkat sampai dengan penembakan peluru karet. Kalau sudah anarkistis ya harus ditindak,” sambung Setyo.

Ia menegaskan, Polri netral dan tidak memiliki pretensi dalam menindak setiap aksi massa.

“Saya nyatakan Polri netral dan akan menindak tegas kelompok atau orang-orang yang mau rusuh,” ujar Setyo.

Diberitakan sebelumnya, aksi massa dari dua kubu berbeda, yaitu yang pro dan kontra terkait kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo, terlibat bentrok di berapa daerah.

Misalnya bentrokan kubu yang pro dan kontra terkait kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo yang memanas di kantor DPRD Sumut, Kamis (20/9/2018).

Kedua massa bertemu saat menggelar unjuk rasa secara berbarengan di depan Kantor DPRD Sumut.

Keduanya adalah massa dari Aliansi Pergerakan Mahasiswa se-Kota Medan serta Kelompok Masyarakat Pecinta NKRI.

Kompas TV Bentrokan dipicu aksi lemparan antara kedua kelompok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com