Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Senang jika Yenny Wahid Mau Gabung Dukung Prabowo-Sandiaga

Kompas.com - 12/09/2018, 21:48 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa pihaknya akan merasa senang jika putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, bersedia bergabung ke dalam tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Menurut Riza, Yenny merupakan salah satu tokoh perempuan nasional yang memiliki kecerdasan, kompetensi dan integritas serta jaringan yang luas.

"Tentu kami akan senang Mbak Yenny Wahid bisa bergabung membantu kami. Mbak yenny tokoh wanita nasional kita yang punya kecerdasan, kompetensi, integeritas dan jaringan yang luas. mudah-mudahan Mbak Yenny bisa bergabung memperkuat daripada barisan Prabowo-Sandiaga," ujar Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Baca juga: Zulkifli: Saya Apresiasi jika Yenny Wahid Mau Gabung ke Tim Prabowo-Sandiaga

Riza meyakini dengan bergabungnya Yenny dapat menggaet suara bagi pasangan Prabowo-Sandiaga dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut dia, pasangan Prabowo-Sandiaga membutuhkan dukungan dari ormas-ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah.

Selain itu pihaknya juga tidak menutup pintu bagi dukungan-dukungan dari ormas-ormas agama di luar Islam.

"Ya pasti dong pasti kita membutuhkan bantuan NU. Kami optimistis dan yakin NU juga akan memberikan dukungan yang baik dan besar pada Prabowo-Sandiaga, karena memang kami juga punya kedekatan khusus dan kedekatan lainnya," kata Riza.

Sebelumnya, Bakal Calon Wakil Presiden RI pasangan Prabowo Subianto, Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi kediaman Sinta Nuriyah Wahid istri Presiden RI keempat, almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018).

Sandiaga Uno menawarkan Yenny Wahid masuk dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi. Menurut Sandi, putri presiden ke-4 Republik Indonesia ini menyambut positif tawarannya.

Secara khusus, Yenny mengomentari silaturahim Sandiaga. Ia mengaku bersahabat sejak lama dengan Sandiaga.

Baca juga: Yenny Wahid: Semua Capres-Cawapres Berkomitmen Tak Gunakan Isu SARA

Kini, meskipun pilihan politiknya berbeda, Yenny menegaskan, tidak ada perubahan dalam hal persahabatan mereka.

"Peristiwa politik terjadi setiap lima tahun sekali, namun bagi kami, persahabatan layaknya bisa terjalin lebih lama lagi. Dan, itu hanya bisa tercapai ketika kita bisa menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai walaupun pilihan politik kita mungkin berbeda," ujar Yenny melalui unggahan di akun Instagram-nya, Rabu.

Kompas TV Menurut Sandi putri presiden ke-4 Republik Indonesia ini menyambut positif tawarannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com