JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa penyerangan terhadap rumah-rumah pengikut Jemaat Ahmadiyah di Lombok Timur pada Sabtu (19/5/2018) dan Minggu (20/5/2018).
Apalagi, kata Yenny, penyerangan tersebut dilakukan pada bulan ramadhan 1439 H.
"Beda aqidah, beda keyakinan, bukan berarti membolehkan kita melakukan penyerangan terhadap sesama warga bangsa kita sendiri," kata Yenny di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Menurut Yenny, perbedaan aqidah adalah hal biasa, bahkan hal itu dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW sejak dulu kala.
Baca juga: Sebelum Rumahnya Dirusak, Warga Ahmadiyah di Lombok Diminta Bertobat
"Nabi sendiri menyatakan bahwa umat Islam nanti akan ada perbedaan, terpecah dan Nabi tidak pernah mengatakan bahwa harus saling menyerang satu sama lain," kata Yenny.
Karenanya, pemilik nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid tersebut berharap tidak ada lagi tindakan-tindakan yang mengotori kesucian bulan ramadhan.
"Saya berharap dalam momen bulan ramadhan ini tidak ada lagi insiden-insiden penyerangan yang terjadi seperti itu," tegas Yenny.
Sebelumnya, pengikut Jemaat Ahmadiyah di Lombok Timur diserang oleh massa, pada Sabtu dan Minggu.
Penyerangan tersebut mengakibatkan sejumlah rumah rusak, dan sepeda motor hancur.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah: 24 Orang Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Penyerangan di Lombok Timur
Puluhan orang pengikut Jemaat Ahmadiyah pun harus dievakuasi oleh aparat ke Kantor Polres Lombok Timur.
Kapolres Lombok Timur AKBP M Eka Fathurhaman mengatakan, pihaknya akan mengupayakan penegakan hukum atas kejadian tersebut.
Ia menyebutkan, sebanyak 12 orang sudah diperiksa polisi. Pihaknya mengupayakan penegakan hukum secepatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.