JAKARTA, KOMPAS.com - Yohanes Ande Kala alias Joni, siswa kelas 1 SMP asal Desa Silawan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, yang melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera, selalu menggunakan seragam SMP selama berada di Jakarta.
Joni berangkat dari Bandar Udara El Tari, Kupang, Sabtu (18/8/2018) pagi, hanya berselang sehari setelah aksinya memanjat tiang demi mengibarkan bendera merah putih yang talinya sempat putus.
Saat itu, Joni sudah mengenakan seragam SMP yang dipadu dengan kain khas NTT melingkar di lehernya.
Pada Sabtu siang, Joni yang sudah tiba di Jakarta langsung berkunjung ke kantor Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Ia masih mengenakan seragam SMP-nya.
Baca juga: Ditanya Jokowi Mau Minta Apa, Ini Jawaban Joni Si Pemanjat Tiang Bendera
Lalu pada Sabtu malam, Joni mendapat kesempatan untuk menyaksikan langsung pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno. Dari kursi VIP para menteri, ia menonton gemerlap acara tersebut masih dengan mengenakan seragam SMP.
Hanya saja, ia melapisi seragam tersebut dengan jaket Asian Games berwarna merah yang sebelumnya diberikan oleh Kemenpora.
Selanjutnya, pada Senin hari ini, Joni bertemu Presiden Joko Widodo di Istana. Ia masih mengenakan seragam SMP yang dipadukan dengan kain khas NTT.
Baca juga: Jokowi Ajak Joni ke Dufan dan Taman Mini
Apa alasan Joni selalu memakai seragam SMP saat berada di Jakarta? Rupanya, Joni mengenakan seragam tersebut karena baru saja dibelikan oleh Kapolres Belu AKBP C Tobing.
"Ini baru dibelikan Bapak Kapolres," kata Joni usai bertemu Jokowi.
Seragam yang dikenakan Joni tersebut memang terlihat bersih dan kinclong layaknya seragam baru. Menurut Joni, Kapolres membelikan beberapa buah seragam setelah mengetahui ia akan berangkat ke Jakarta.
"Kaos kaki dan sepatunya juga baru dibelikan," kata Joni sembari tersenyum.