JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Yohanis Ande Kala Marcal Lau alias Joni (13) memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali pengait di Belu, Atambua, NTT, 17 Agustus 2018 lalu, rupanya membuat jantung Presiden Joko Widodo ikut deg-degan.
Hal itu diungkapkan Jokowi dalam acara silaturahmi Presiden dengan teladan nasional, Paskibraka dan Gita Bahana Nusantara di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/8/2018).
"Saya terus terang terkaget-kaget. Jantung saya ikut deg-degan," ujar Jokowi.
Baca juga: Jokowi Ajak Joni ke Dufan dan Taman Mini
Joni diketahui menjadi tamu spesial dalam acara tersebut. Ia berdiri di samping Jokowi.
Hal yang membuat Jokowi khawatir adalah diameter tiang yang kecil dan ketinggiannya yang mencapai sekitar 20 meter.
"Yang dinaiki itu soalnya bukan tiang yang pendek. Tiang yang tinggi sekali. Saya cek itu berapa meter, kurang lebih 20 meter. Itu tinggi sekali 20 meter itu. Juga tiangnya itu kecil banget," lanjut Jokowi.
Baca juga: Yohanes si Pemanjat Tiang Bendera Bertemu Presiden Jokowi di Istana
Joni yang hadir mengenakan kemeja SMP dipadu selendang khas Pulau Timor hanya tertawa mendengarnya.
Presiden Jokowi kemudian sempat berkelakar, apabila ada di ruangan acara yang berani menaiki tiang bendera yang dinaiki Joni, ia akan memberikan hadiah.
"Ada enggak yang berani naik tiang setinggi itu? Tiang yang di sana loh ya. Jangan tiang bendera yang di Istana. Kalau di sini gede, mungkin banyak yang bisa. Yang di sana ini kan kecil banget," ujar Jokowi.
Baca juga: PLN Bedah Rumah Yohanes Si Pemanjat Tiang Bendera
"Kalau berani naik tiang yang dinaiki Joni, saya beri sepeda," lanjut dia.
Sontak, tamu undangan tertawa mendengarnya.