Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Sebut Tindakan Joni Tunjukkan Keberhasilan Pendidikan Karakter

Kompas.com - 20/08/2018, 19:05 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi mengatakan, tindakan yang dilakukan Yohanes Ande Kala (Joni) yang memanjat tiang bendera merupakan contoh keberhasilan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Hal itu Muhadjir katakan saat menerima siswa asal Desa Silawan, Nusa Tenggara Timur, itu di kantor Kemendikbud,Jakarta, Senin (20/8/2018).

“Jika PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) ini benar-benar dijalankan kita tidak perlu kwatir, nasionalisme tidak akan luntur,” kata Muhadjir saat menerima Joni.

Baca juga: Penasaran dengan Cerita Panjat Tiang Bendera, Ini Tanya Jawab Jokowi dengan Joni

Muhadjir juga memberikan apresiasi tindakan Joni yang memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali yang tersangkut saat upacara peringatan HUT RI Ke-73 di Pantai Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Saya apresiasi tentu saja atas tindakan nekat Joni yang nekat dalam artian positif secara simbolik tindakan Joni bentuk patriotisme zaman now,” kata Muhadjir.

Muhadjir menuturkan, tindakan yang dilakukan Joni memiliki makna yang hampir sama dengan peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato Surabaya (sekarang Hotel Majapahit Suabaya) pada tanggal 10 November 1945.

“Tetapi setting ya berbeda tentu saja kalau dulu adalah upaya merebut mempertahankan kemerdekaan, mempertahankan Merah Putih, kalau sekarang ini bagaimana agar bisa mengisi mengibarkan kembali merah putih lambang negara agar Indonesia semakin maju,” kata Muhadjir.

Baca juga: Jokowi Ajak Joni ke Dufan dan Taman Mini

Muhadjir menilai, sosok Joni layak dijadikan role model. Khususnya mengenai pendidikan karakter di tengah potensi tergerusnya nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme saat ini.

“Nilai-nilai religiusitas yang ditekankan pada aspek cara-cara beragama yang benar termasuk toleransi antar sesama. Kemudian juga menghargai keyakinan masing-masing, bisa rukun, suasana saling memahami antar umat beragama,” kata Muhadjir.

“Kemudian nasionalisme, patriotisme, dan integritas. Di mana integritas saat ini di Indonesia sangat mahal,” lanjut Muhadjir.

Pada kesempatan itu, Muhadjir juga menyerahkan penghargaan dan piagam kepada Joni.

“Nanti Joni mendapatkan beasiswa sampai SMA, pokoknya dia sukses,” kata Muhadjir.

Yohanes diantar oleh kedua orangtuanya, Viktorino Fahik Marcal dan Lorenca Gama, serta Dandim 1605 Belu Letkol Inf Putu Dwi serta Kapolres Belu AKBP C Tobing.

Joni yang merupakan siswa kelas VII SMP Negeri Silawan itu diundang langsung Kemendikbud.


Kompas TV Salah satunya adalah Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga yang menemui Joni dan mengajaknya untuk menonton upacara pembukaan Asian Games 2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadir Open House di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadir Open House di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Menlu Retno Telepon Wamenlu AS Pasca Serangan Iran ke Israel: Anda Punya Pengaruh Besar

Menlu Retno Telepon Wamenlu AS Pasca Serangan Iran ke Israel: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans-Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans-Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com