Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[FAKTA] PT Pos Indonesia Gratiskan Pengiriman Bantuan ke Lombok

Kompas.com - 10/08/2018, 10:34 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

fakta

fakta!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini benar.

KOMPAS.com - PT Pos Indonesia menyatakan bahwa pesan berantai yang beredar di Whatsapp mengenai program pengiriman gratis untuk bantuan bagi korban bencana alam gempa bumi di Lombok adalah benar.

Informasi yang beredar

Di media sosial, warganet menanyakan kebenaran atas informasi tersebut me-mention akun resmi Twitter PT Pos Indonesia, @PosIndonesia, seperti berikut:

Akun twitter @naintri juga menyampaikan pesan berantai yang sama:

Adapun, bunyi pesan itu sebagai berikut:

PT Pos Indonesia (Persero) membuka pengiriman GRATIS tidak dipungut biaya untuk program "POS PEDULI KORBAN BENCANA ALAM GEMPA BUMI DI PULAU LOMBOK" dengan pengaturan sbb:

1. Berat per kiriman: Maksimum 20 (dua puluh) Kg dan dapat lebih dari 1 kiriman

2. Tempat penerimaan: seluruh loket kantor pos kecuali Agenpos

3. Alamat tujuan: Pos Peduli Korban Bencana Alam Gempa Bumi di Pulau Lombok up. KP Mataram 83000 atau alamat "POSKO" yang sudah ditentukan oleh Pengirim untuk tujuan Kan. Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur

4. Jangka waktu: 8 Agustus 2018 sd 31 Agustus 2018

Penerimaan sumbangan atau donasi dalam bentuk uang disalurkan atau disetor ke rekening giropos MPosPay:

a. Nomor rekening: 00123456789

b. Atas nama: PT Pos Indonesia (persero) cq Rekening Pos Indonesia Peduli

c. Transfer melalui bank dengan memasukkan kode virtual account: 200 999 0099 00123456789

LARANGAN: Tidak menerima sumbangan dalam bentuk makanan yang mudah busuk/rusak dan barang berupa cairan.

Pesan berantai soal pengiriman gratis bantuan ke Lombok dinyatakan benar oleh PT Pos Indonesia.Twitter Pesan berantai soal pengiriman gratis bantuan ke Lombok dinyatakan benar oleh PT Pos Indonesia.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com