Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Minta Cawapres Tak Jadi "Ban Serep"

Kompas.com - 21/07/2018, 07:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyoroti sosok-sosok yang dikabarkan bakal menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu Presiden atau Pilpres 2019.

Menurut Enny, wakil presiden jangan hanya dijadikan sebagai "ban serep" bagi presiden.

Maksudnya, Enny memandang bahwa nantinya presiden dan wakil presiden harus bersifat dwitunggal. Meskipun merupakan dua individu yang berbeda dengan latar belakang yang berbeda pula, namun mereka harus memiliki kesamaan tujuan.

"Kalau lihat selama ini kalau banyak orang bilang hanya 'ban serep'," kata Enny dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Baca juga: Gerindra Anggap Kubu Jokowi Kesulitan Mencari Figur Cawapres

Dalam sistem kabinet presidensial, imbuh Enny, hal yang paling krusial adalah presiden dan wakil presiden merupakan dwitunggal. Sehingga, posisi presiden dan wakil presiden setara.

"Posisinya sama-sama leader (pemimpin)," tutur Enny.

Oleh sebab itu, dalam Pilpres 2019, Enny memandang capres harus cermat memilih cawapres yang akan menjadi pendamping dan mitra kerjanya.

Capres harus memastikan bahwa cawapres yang akan dipilihnya bukan sekadar "ban serep", melainkan sosok yang memiliki visi dan misi yang sama dengannya.

Implementasinya adalah apabila semisal capres ingin memperkuat ekonomi, maka cawapres bisa saja diberikan kewenangan untuk mengoordinasikan tim ekonomi. Ini dilakukan terutama untuk menyelesaikan ketersumbatan ego sektoral.

"Itu baru tokoh yang mempunyai visi penyelesaian ekonomi sekarang menjadi relevan," tutur Enny.

Akan tetapi, apabila wapres hanya berposisi secara politis dan diposisikan sebagai "ban serep", maka hal ini akan membuat penyelesaian permasalahan ekonomi nasional menjadi sulit. Oleh karena itu, capres hendaknya mencari figur cawapres yang betul-betul memahami permasalahan.

"Dan mau menyelesaikan persoalan. Tinggal komitmen dari pasangan capres dan cawapres seperti apa yang ditawarkan dari program-programnya," ucap Enny.

Kompas TV Jelang pendaftaran Capres-Cawapres Agustus nanti nama Joko Widodo masih menjadi capres terkuat di pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com