Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Sinyal Merapat ke Koalisi Jokowi, Demokrat Dinilai Semakin Realistis

Kompas.com - 14/07/2018, 17:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi menilai, sinyal merapatnya Partai Demokrat ke partai politik koalisi pendukung Joko Widodo menunjukkan bahwa partai tersebut sudah mulai realistis dalam menghadapi pemilihan presiden tahun 2019 mendatang.

Sinyal merapatnya Demokrat ke koalisi pendukung Jokowi dilihat dari pertemuan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/7/2018) kemarin.

"Pak Agus Hermanto hadir di kantor PDI-P, itu menunjukkan bahwa Demokrat telah berpikir realistis," ujar Baidowi saat dijumpai di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7/2018).

Baca juga: PPP: Kalau Demokrat Mau Gabung, Kami Welcome, Asal Jangan ke Sana ke Mari

Artinya Demokrat tidak lagi ngotot 'menjual' Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke partai politik lain.

Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pun dinilai sudah mau bernegosiasi mengenai capres dan cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2019 bukanlah nama AHY.

Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad BaidowiFabian Januarius Kuwado Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi

"Maksudnya realistis itu adalah usungan koalisi baru yang digagas Partai Demokrat selama ini dengan mengusung AHY sebagai tokoh sentral, baik Cak Imin-AHY, lalu ada AHY- Cak Imin, AHY-Anies, Anies-AHY atau pun JK-AHY, ternyata itu tidak menarik perhatian parpol yang lain. Artinya tidak laku," ujar Baidowi.

Baca juga: Kunjungan Agus Hermanto ke PDI-P Bukan Instruksi SBY, tapi Tak Melenceng dari Demokrat

Demokrat, lanjut Baidowi, juga realistis terhadap wacana membentuk poros baru yang selama ini digadang-gadang.

Demokrat dinilai semakin yakin bahwa dalam konfigurasi peta politik saat ini, poros ketiga sulit terwujud.

"Poros baru juga belum laku di mata teman-teman partai politik. Yang ada baru poros besar. Poros Pak Jokowi dan poros penentang Pak Jokowi. Demokrat kalau bergabung dengan kami, berarti itu sudah berpikir realistis. Karena poros baru untuk saat ini belum memungkinkan dibentuk," ujar Baidowi.

Baca juga: Hasto Sebut PDI-P dan Demokrat Punya Komitmen Sama

"Apalagi, dengan ketentuan presidential threshold sebesar 20 persen, parpol berpikir 1.000 kali untuk membangun poros baru. Meskipun terbentuknya poros baru bukanlah sesuatu yang tidak mungkin karena ini politik, tapi untuk konteks saat ini baru sekadar wacana. Tidak ada upaya langkah kongkret membentuk poros baru," lanjut dia.

Sinyal merapatnya Demokrat ke koalisi pendukung Jokowi adalah dengan pertemuan Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Agus Hermanto dengan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/7/2018) siang.

Baca juga: Agus Hermanto Bertamu ke DPP PDI-P, Jajaki Koalisi Dukung Jokowi

Usai pertemuan, Agus mengatakan, pertemuan ini merupakan kali pertama dia berkunjung. Ia berjanji, silaturahim kedua partai akan semakin kuat di masa mendatang.

"Tentunya kami semua akan berhubungan secara terus menerus dalam artian memberikan sinyal positif," ujar Agus Hermanto.

"Mudah-mudahan nanti ada sambungan komunikasi lagi untuk memperkuat silaturahmi dan untuk memperkuat pembicaraan kami sehingga kami mempunyai konstruksi pembicaraan lebih bagus di dalam kita melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara," lanjut dia.

Kompas TV Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat menemui Sekjen PDI Perjuangan di kantor DPP PDI-P di wilayah Menteng, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com