Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jokowi Sudah Pemanasan di Lapangan, yang Lain Masih Teriak-teriak dari Luar..."

Kompas.com - 04/07/2018, 21:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan Joko Widodo tidak perlu tergesa-gesa mengumumkan siapa yang akan dijadikan calon wakil presiden dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.

Hal ini karena Jokowi dianggap selangkah lebih maju dengan melakukan 'pemanasan' menjelang pertarungan untuk memperebutkan kursi RI-1. Sementara kelompok politik lawan dinilainya belum melakukannya.

"Pak Jokowi sekarang ini sudah pemanasan di lapangan, tapi yang lain masih teriak-teriak dari luar lapangan. Kalau begitu, buat apa umumkan cawapres, sementara yang lain kita belum tahu mau usung siapa, apalagi cawapresnya siapa," ujar Andreas dalam acara diskusi di bilangan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).

"Jadi, tidak perlu 'pagi-pagi' mengumumkan cawapres. Karena kita sendiri perlu tahu dulu lawannya siapa ya. Jangan sudah pasang tim, padahal belum tahu lawannya siapa. Ya jangan keluarin dulu," lanjut dia.

Baca juga: Berkaca dari Pilkada, PPP Ingin Cawapres Jokowi dari Kalangan Santri

Oleh sebab itu, Andreas mengatakan, cawapres Jokowi akan diumumkan apabila lawan sudah menunjukkan diri beserta cawapresnya.

"Tunggu lihat. Pak Prabowo sudah mau mengusung atau belum? Kita lihat saja nanti. Jangan-jangan nanti Pak Jokowi (maju) sendirian kan," lanjut dia.

Ketika ditanya soal siapa sosok yang akan menjadi cawapres Jokowi, Andreas menolak menjawabnya. Apabila saat ini beredar nama-nama tersebut, Andreas juga memastikan bahwa itu adalah spekulasi semata.

Sebelumnya, Politikus Partai Gerindra Wihadi Wiyanto mengatakan, Pilkada 2018 menunjukkan bahwa kekuatan oposisi dan poros ketiga semakin berkembang. Ini sangat penting bagi oposisi untuk memenangkan pemilu presiden 2019.

Baca juga: Klaim Didukung NU, Cak Imin Makin Percaya Diri Jadi Cawapres Jokowi

"Iya, kekuatan oposisi berkembang dan masih akan terus berkembang. Kekuatan poros ketiga ini juga terus berkembang," ujar Wihadi dalam acara diskusi di bilangan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2018).

Pilkada Jawa Barat sebagai lumbung suara terbanyak misalnya. Meskipun Gerindra boleh dibilang 'terlambat' mengusung Sudrajat-Ahmad Syaikhu, apalagi elektabilitas menurut hasil survei rendah, namun nyatanya pasangan bertajuk 'Asyik' itu mampu menempati urutan kedua perolehan suara terbanyak versi hitung cepat.

"Lagipula kan quick count bisa berubah. Bisa-bisa 'Asyik' yang menang, karena memang belum selesai hitung KPU kan," ujar dia.

Di Jawa Tengah juga hampir mirip. Bedanya, Jateng dikenal sebagai lumbung suara PDI Perjuangan. Namun, dalam hitung cepat, pasangan Sudirman Said - Ida Fauziyah yang diusung partainya juga mampu menembus suara lebih dari 42 persen, lagi-lagi di luar prediksi lembaga survei sebelumnya.

Kompas TV Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Kiai Haji Ma'ruf Amin mendukung jika Joko Widodo menggandeng Mahfud MD sebagai cawapres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com