Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Oesman Sapta, Ridwan Kamil Laporkan Kemenangannya di Pilkada Jabar

Kompas.com - 04/07/2018, 18:23 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu dengan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang di kediaman pribadi Oesman Sapta, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (4/7/2018) sore.

Dalam pertemuan tersebut, Ridwan Kamil, atau akrab disapa Emil, melaporkan hasil rekapitulasi suara versi Komisi Pemilihan Umum.

Menurut Emil, perolehan suaranya bersama calon calon wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum berada di posisi pertama, terpaut satu juta suara dari pasangan Sudrajat-Syaikhu.

"Jadi saya manfaatkan di sisa waktu dinas saya di Jakarta untuk silaturahim dengan para ketua umum. Melaporkan posisi tidak berubah dengan quick count, posisi berita terakhir sama persis ya, kurang lebih beda satu juta suara dengan pasangan nomor 3," ujar Emil saat ditemui di sela-sela pertemuan.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Kampanye #2019gantipresiden Pengaruhi Pemilih Jabar

Emil yakin posisinya saat ini tidak akan berubah saat pengumuman resmi hasil rekapitulasi suara oleh KPU pada Senin 9 Juli 2018 mendatang.

"Jadi nanti senin diformalitaskan, saya kira tidak akan banyak berubah," ucapnya.

Selain itu, Emil juga mengungkapkan bahwa isu pilpres seperti kampanye '2019 Ganti Presiden' sangat berpengaruh pada perolehan suara di Pilkada Jabar.

Baca juga: Exit Poll SMRC: Ridwan Kamil-UU Mampu Tarik Suara Pemilih Partai Calon Lain

Ia mengaku perolehan suaranya sedikit tergerus akibat kampanye tersebut.

"Saya laporkan juga terkait memang isu-isu pilpres ini mempengaruhi, suka tidak suka ternyata isu pilpres dibawa ke pilkada ini khusus untuk jawa barat juga memiliki pengaruh," kata Emil.

"Suara saya turun tapi sedikit, tapi alhamdulilah masih bisa kita jaga karena loyalitas pemilih pasangan Rindu (Ridwan-Uu) ini paling solidlah kira-kita bisa dibilang begitu," ucapnya.

Kompas TV Peristiwa pemecatan guru karena perbedaan pilihan memicu Ridwan Kamil mengundang guru yang diberhentikan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com