JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani menyatakan, berdasarkan exit poll dalam Pilkada Jawa Barat, Rabu (27/6/2018), pasangan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum unggul dengan persentase 32 persen.
Kemudian disusul pasangan Sudrajat-Akhmad Syaikhu sebesar 25,1 persen, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 21,6 persen dan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan 9,1 persen.
Sementara 12,3 persen lainnya tidak menjawab atau merahasiakan jawabannya.
Baca juga: Exit Poll SMRC: Di Jabar Elektabilitas Prabowo 51 Persen, Jokowi 40 Persen
Exit poll tersebut dilakukan sesaat setelah pemilih meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS).
Dalam exit poll SMRC di Jabar, terdapat 1.580 responden yang dipilih secara acak untuk diwawancarai.
Menurut Deni, Ridwan Kamil-UU unggul karena kemampuan keduanya dalam menarik suara pemilih partai pengusung calon lain.
"Banyak pemilih partai yang memilih calon gubernur yang tak didukung partai yang dipilihnya. Contoh paling terlihat di Pilkada Jabar. Ridwan Kamil-UU berhasil menarik massa pemilih dari partai pengusung calon-calon lain," ujar Deni.
Baca juga: Bangga Hasil Pilkada Jabar-Jateng, PKS Belum Tentu Usung Prabowo Jadi Capres
Deni memaparkan, total kekuatan massa pemilih partai pendukung Ridwan Kamil-UU dari PKB, Nasdem, PPP, dan Hanura hanya 15,4 persen.
Sementara PDI-P selaku pengusung Hasanuddin-Anton memiliki kekuatan massa pemilih sebesar 15,6 persen.
Partai pendukung Sudrajat-Syaikhu, Gerindra, PKS, dan PAN memiliki kekuatan massa pemilih 26,9 persen.
Di sisi lain, partai pendukung Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi memiliki kekuatan massa pemilih sebesar 20,1 persen.
Dalam sebaran suara dari kekuatan massa pemilih itu, Ridwan Kamil mampu mengambil 32 persen massa pemilih partai pendukung Hasanuddin-Anton, 21 persen massa pemilih partai pendukung Sudrajat-Syaikhu dan 29 persen massa pemilih dari partai pendukung Deddy-Dedi.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Kampanye #2019GantiPresiden Sangat Masif di Jabar
Jika dibandingkan dengan pasangan pesaingnya, Sudrajat-Syaikhu, keduanya hanya mampu mengambil 17 persen massa pemilih partai pendukung Ridwan Kamil-UU, 9 persen massa pemilih partai pendukung Hasanuddin-Anton, dan 20 persen massa pemilih partai pendukung Deddy-Dedi.
"Sudrajat-Syaikhu tak cukup kuat menarik pemilih dari partai lain dibanding Ridwan Kamil-UU," kata Deni.
Di sisi lain, Deni melihat faktor ketokohan juga masih menentukan di Pilkada Jabar. Hal itu terbukti dengan kecilnya perolehan pasangan Hasanuddin-Anton yang diusung PDI-P dalam berbagai hitung cepat. Sebab, keduanya dinilai tak begitu dikenal di mata pemilih.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.