Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Tak Ada Niat Pemerintah untuk Rekayasa saat Angkat Pj Gubernur Jabar

Kompas.com - 25/06/2018, 17:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komjen Pol M Iriawan diangkat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat beberapa waktu lalu. Pengangkatan Iriawan menimbulkan sejumlah kritik, salah satunya dari Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyatakan, pemerintah mengetahui pernyataan beberapa tokoh terkait pengangkatan Pj Gubernur Jawa Barat. Menurut dia, pemerintah tak memiliki niat untuk mengambil kesempatan apapun terkait hal itu.

"Berulang-ulang saya katakan bahwa tidak ada satu niat untuk merekayasa, untuk mencoba memengaruhi, mengambil kesempatan dengan Plt dari pejabat kepolisian yang tidak lagi di struktur organisasi kepolisian," kata Wiranto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/6/2018).

Baca juga: Kengototan Pemerintah dan Netralitas Iriawan, Pj Gubernur, di Pilkada Jabar

Wiranto mengungkapkan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sudah mempelajari undang-undang terkait pengangkatan Pj Gubernur Jabar. Sehingga, pada akhirnya diputuskan untuk menempatkan perwira kepolisian pada jabatan tersebut.

Alasannya adalah agar penyelenggaraan Pilkada di Jawa Barat aman. Selain itu, pengangkatan Iriawan pun berdasarkan kajian secara menyeluruh.

"Daerah itu perlu satu pejabat yang tahu persis bagaimana mengamankan situasi yang nanti diarahkan dengan kondusif. Aparat pejabat polisi pasti paham masalah itu," ucap Wiranto.

Baca juga: Jokowi: Pelantikan Iriawan Jadi PJ Gubernur Jabar Sesuai Prosedur

Dengan demikian, pengangkatan Iriawan bukan dalam rangka upaya memenangkan pasangan calon tertentu. Oleh karenanya, Wiranto mempersilakan agar para tokoh yang masih mencurigai pengangkatan Iriawan untuk berdiskusi langsung dengannya.

"Tentu para tokoh yang masih mencurigai bahwa itu ada rekayasa-rekayasa politik boleh nanti bertemu dengan saya, berbincang-bincang yang baik dengan satu pandangan-pandangn yang sehat bahwa tidak ada sedikitpun niat pemerintah untuk melakukan rekayasa untuk mendapatkan keuntunhan politik dari penempatan aparat," ucap Wiranto.

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Pagi berikut ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com