Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2018, 15:34 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengundang para pemuka agama ke Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Tokoh agama Islam diwakili KH Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal) dan KH Abdullah Syam.

Kemudian, tokoh agama Kristen Protestan diwakili Pdt Henriette Hutabarat L dan tokoh Katolik Mgr Ignatius Suharyo.

Sementara, untuk tokoh agama Hindu adalah Ida Pangalisir Agung Putra Sukahet dan Nyoman Udayana Sanggih.

Baca juga: Moeldoko: BIN Tidak Kecolongan

Selanjutnya, untuk tokoh Buddha adalah Bikshu Pannauato Mahatera dan Arif Harsono. Terakhir, tokoh Konghucu diwakil Candra Setiawan dan Uung Sendana.

Nasaruddin umar mengatakan, dalam pertemuan itu turut disinggung mengenai aksi terorisme yang beberapa waktu terakhir terjadi di tanah air.

Jokowi meminta agar para pemuka agama mengingatkan umatnya masing-masing agar tidak terpancing dengan aksi teror yang terjadi.

"Tokoh-tokoh beragama itu diminta untuk lebih arif dan lebih matang. Karena kalau kita larut dengan pancingan-pancingan seperti ini, itu artinya kan kita ikut jadi orang tidak matang, ya kan," kata Nasaruddin kepada wartawan usai pertemuan tertutup dengan Jokowi.

"Jangan kita terpengaruh dengan pancingan. Kalau orang gampang terpancing itu pertanda kematangan spiritualnya belum," kata dia.

Baca juga: Presiden Jokowi: Kita Harus Bersatu Melawan Terorisme

Nasarudin meminta umat beragama melihat kejadian di Mako Brimob, Depok, beberapa waktu lalu.

Meskipun lima polisi tewas di tangan napi terorisme yang melakukan pemberontakan, namun polisi tidak melakukan balas dendam.

"Jadi itu positifnya juga ada bagi pihak kepolisian, bahwa kemampuan untuk mengendalikan diri untuk tidak balas dendam itu suatu prestasi sendiri di media-media luar," kata dia.

Selain itu, kata Nasaruddin, Presiden Jokowi juga meminta agar setiap pemuka agama memberikan wawasan yang lebih luas kepada umatnya dalam menjalankan agama.

"Presiden berkeyakinan bahwa semakin dalam pemahaman keagamaan seseorang, maka mereka akan semakin arif dan bijaksana," kata dia.

Dalam pertemuan dengan para pemuka agama itu, Jokowi ditemani Ketua Dewan Pengarah Badan Ideologi Pembinaan Pancasila Megawati Soekarnoputri serta Ketua BPIP Yudi Latif, serta Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah.

Hadir pula sejumlah menteri seperti Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com