JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pimpinan organisasi massa Katolik menyatakan keprihatinannya atas aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) pagi. Ledakan bom terjadi di tiga gereja saat umat hendak melaksanakan ibadah.
Ketua Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Hargo Mandirahardjo meminta agar masyarakat melawan segala bentuk aksi teror dengan menciptakan suasana kondusif dan merawat komitmen kebangsaan.
"Kami mengajak semua pihak, khususnya umat Katolik di NKRI untuk menciptakan suasana yang kondusif di masyarakat, mempererat persatuan dan kesatuan sebagai anak bangsa untuk melawan kejahatan terorisme dan tetap merawat komitmen kebangsaan," ujar Hargo melalui keterangan tertulisnya, Minggu (13/5/2018).
Baca juga: Minggu Malam, 43 Korban Luka Bom Surabaya Masih Dirawat di 8 RS
"Mari kita bersatu melawan segala bentuk aksi teror. Semangat persatuan dan kebhinekaan adalah keniscayaan yang harus terus-menerus kita jaga," ucapnya.
Selain itu, Hargo mendesak aparat keamanan agar mengusut tuntas jaringan pelaku aksi teror tersebut. Dengan begitu, aksi serupa tidak akan terulang kembali dikemudian hari.
"Hukum harus ditegakkan dan pelaku teror harus diproses melalui hukum yang berlaku dan mendapatkan hukuman yang setimpal," tuturnya.
Hargo mengatakan, aksi teror bom gereja di Surabaya menjadi bukti mulai hilangnya toleransi dan akal sehat.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Diduga Berasal dari Satu Keluarga
Ledakan bom tersbut tidak hanya merusak harta benda dan juga korban yang meninggal dunia, tetapi juga mengoyak kerukunan umat beragama yang seharusnya dijaga.
"Oleh karena itu, kepada seluruh elemen anak bangsa, kami mendorong untuk bersama-sama membangun Indonesia dengan semangat kebersamaan, kegotong-royongan, mewujudkan solidaritas tanpa sekat tanpa terpecah belah oleh politik identitas dan ujaran kebencian," ucap Hargo.
Selain ISKA, beberapa ormas Katolik lainnya juga turut memberikan pernyataan, yakni Wanita Katolik Republik Indonesia, Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, Forum Masyarakat Katolik Indonesia dan Forum Masyarakat Katolik Indonesia Keuskupan Agung Jakarta.
Sebelumnya, ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.