Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Instruksi Kapolri terkait Kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua

Kompas.com - 10/05/2018, 16:42 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar informasi di berbagai grup percakapan tentang instruksi Kapolri terkait kerusuhan di rutan Mako Brimob Kelapa Dua. Informasi tersebut hoaks. 


Narasi yang beredar

Di berbagai percakapan online terutama melalui WhatsApp, beredar informasi seperti di bawah ini:

"Instruksi Bapak Kapolri utk kita pedomani kepada seluruh anggota di Mako Brimob

kita harus berfikir tenang. kalau diserbu sementara mereka cukup banyak senjata maka akan banyak korban. dampaknya akan negatif utk polri. dan digoreng politik. menghadapi sikon ini harus tenang. kesuksesan penanganan adalah jika kita berhasil dgn korban minimal.

putuskan listrik air makanan komunikasi dijammer. shg mrk lelah sehari dua hari. yg penting pengepungan jangan kendor. Moril anggota tetap tinggi. nanti akan ada perpecahan internal mereka. yg tidak mau perang minta keluar. shg jumlah yg mau perang sedikit dan makin terisolasi ????"

 

Penelusuran dan verifikasi

Melalui akun resmi di Twitter, Polri mengimbau masyarakat untuk tak mudah percaya dengan pesan yang tersebar melalui grup percakapan maupun media sosial.

Hal ini menanggapi beredarnya pesan yang disebut sebagai ''Instruksi Kepala Polri".

Melalui akun Twitter resmi Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri, Polri menyatakan bahwa pesan yang beredar itu hoaks.

Pesan yang beredar itu memuat pernyataan Kapolri terkait peristiwa yang terjadi di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob Kepala Dua, Depok, Jawa Barat. 

"Telah beredar di Group WA dan medsos tentang “Intruksi Bapak Kapolri” terkait Kerusuhan di Rutan Narapidana Teroris di Kelapa Dua,Kami tegaskan Konten tersebut adalah Hoax! Diimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap pemberitaan yang belum dipastikan kebenarannya," demikian bunyi pernyataan Polri melalui akun Divisi Humas. 

 

Selain soal pesan Kapolri itu, Divisi Humas Polri juga mengklarifikasi informasi yang beredar bahwa terjadi baku tembak di Pintu Kedua Mako Brimob Kelapa Dua. Polri juga menyatakan informasi itu tidak benar. 

“Telah beredar di Group Telegram dan Medsos lainnya tentang adanya kejadian baku tembak di pintu kedua Mako Brimob Depok, Kami tegaskan Konten tersebut adalah Tidak Benar/HOAX!! ! Diimbaukepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap pemberitaan yang belum dipastikan kebenarannya. Be Smart Netizen...”.

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com