JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyebut kehadiran tenaga kerja asing (TKA), khususnya dari China, menimbulkan banyak masalah. Hal ini termasuk sejumlah tindakan kriminalitas.
"Ada banyak kriminalitas, sering dibaca di berita-berita," ujar Ferry dalam sebuah diskusi di Sekretariat Bersama Peduli Indonesia, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Ferry memberi contoh adalah penangkapan 103 orang tenaga kerja asing asal China di Bali beberapa waktu lalu. Mereka terbukti melakukan kejahatan siber (cyber crime).
Selain itu, ada pula tindakan kriminal terkait narkoba. Ada pula, imbuh Ferry, pengibaran bendera China di pabrik-pabrik sekira setahun yang lalu.
Baca juga : Berorasi di Depan Buruh, Yusril Mengaku Akan Melawan Perpres Tenaga Kerja Asing
"Pernah ditangkap juga warga negara China di restricted area (area terlarang) di Bandara Halim Perdanakusuma," ungkap Ferry.
Oleh karena itu, sebut Ferry, pihaknya menolak kebijakan pemerintah yang mempermudah masuknya tenaga kerja asing. Ini khususnya pada tenaga kerja tidak terdidik alias unskilled labor.
Partai Gerindra pun menginisiasi pembentukan Pansus Angket Tenaga Kerja Asing. Ferry mengungkapkan, selain Gerindra, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) pun telah mendukung pembentukan Pansus tersebut.
"Kita dorong (pembentukan) Pansus (Angket TKA). Akan kelihatan partai mana yang mendukung Perpres ini," tutur Ferry.