Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Khawatir Serangan AS ke Suriah Bisa Buat Dunia "Kiamat"

Kompas.com - 18/04/2018, 00:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mencemaskan situasi terakhir yang terjadi di Suriah. Serangan Amerika Serikat hingga aksi saling ancam antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dikhawatirkan bisa memicu peperangan lebih besar di kemudian hari.

"Ini sudah masuk dalam tingkat yang mencemaskan karena kalau balas membalas, ini berbahaya," ujar SBY dalam siara Youtube pribadi miliknya, Selasa (18/4/2019).

SBY mengaku terus memantau perkembangan isu ini dari berbagai media massa internasional. Dia menyatakan, rakyat seluruh dunia dipastikan tak ingin kondisi semakin memburuk dan melebar ke nagara-negara lain yang menjadi pendukung Suriah atau pun AS.

Maka dari itu, SBY pun meminta agar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bisa membuat langkah konkret untuk menghentikan peperangan antar negara berlanjut.

Baca juga : PP Muhammadiyah: Kalau Serangan AS Dibalas Rusia, Ujung-ujungnya Suriah Hancur...

Dia memahami, manuver yang dilakukan Suriah dengan mengembangkan senjata kimia sangat mengkhawatirkan. Namun, di sisi lain, cara ofensif dengan melakukan serangan militer ke Suriah juga tak bisa diperbolehkan karena akan memicu dampak lanjutan.

"Tolonglah dalam situasi seperti ini, pemimpin dunia yang lain dan juga PBB bukan hanya menyerukan, tapi do something. Lakukan langkah diplomatik, bagaimana pun untuk mencegah situasi yang membahayakan ini," ujar SBY.

Sebagai mantan kepala negara dan rakyat yang mencintai perdamaian, SBY yakin ruang perdamaian itu masih ada.

"Kalau aksi militer dilakukan, bisa menimbulkan insiden di lapangan yang tak terduga. Tidak kah peperangan besar yang lalu juga begitu," ucap Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Baca juga : Serang Suriah, AS Pakai Misil Siluman Berharga Rp 19 Miliar Sebuah

Menurut SBY, dunia saat ini dibelenggu dengan persoalan lain yang sangat banyak mulai dari kemiskinan hingga perubahan iklim. Dia berharap serangan militer AS ini tak menambah deretan panjang persoalan dunia.

"Jangan ditambah dengan bayang-bayang peperangan baru yang bisa bikin dunia kiamat dalam tanda kutip," katanya.

Dia juga berharap, pemerintah Indonesia melakukan langkah-langkah diplomatik dengan mengajak pemimpin dunia yang lain.

Kompas TV Vladimir Putin akan kembali dilantik sebagai presiden pada Mei 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com