Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bertanya Siapa Lawan Terberat di Asian Games, Ini Jawaban "The Minions"

Kompas.com - 02/04/2018, 17:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menanyakan perihal siapa lawan terberat di Asian Games 2018 kepada Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon Sinyo.

Hal itu ditanyakan Kepala Negara saat menerima dua atlet yang dijuluki 'the minions' itu di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/4/2017) siang.

"Tadi sempat ditanyakan, berapa negara pesaing di kawasan, terutama di Asia yang nanti akan jadi partner mereka berdua dalam ajang Asian Games 2018," ujar menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang mendampingi pertemuan itu.

(Baca juga: Kepada The Minions, Jokowi Titip Medali Emas di Asian Games 2018)

 

Kevin menambahkan, sebenarnya sulit untuk menentukan saingan terberatnya di ajang Asian Games, Agustus 2018  mendatang. Sebab, Kevin merasa kualitas pebulutangkis negara-negara Asia nyaris merata.

"Buat bulutangkis sekarang cukup merata. Tapi ya mungkin ada China, Jepang, Korea, Thailand, semua cukup merata kalau untuk bersaing," ujar Kevin.

Seberat apapun, Kevin optimistis mampu meraih medali emas dalam Asian Games mendatang.

(Baca juga: Saat Jokowi Diminta Berfoto Bersama Minions)

"Harus optimis ya. Tapi semua enggak mau terlalu berlebihan juga. Kami janji ya akan berikan yang terbaik waktu Asian Games. Targetnya pasti kita ingin emas," ujar Kevin.

Apalagi, Kepala Negara juga mengungkapkan harapannya agar duet Kevin-Marcus mampu meraih emas.

"Ya tadi Pak Presiden nitip gelar Asian Games sama kita dan ini adalah motivasi buat kita untuk memberikan yang terbaik di Asian Games," ujar Kevin.

Kompas TV Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon bercerita santai kepada Bayu Sutiono dan Timothy Marbun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com