JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memastikan, akan menambah jumlah bank wakaf mikro di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Kepala Negara ketika menerima 300 orang pengelola dan nasabah bank wakaf mikro di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/3/2018).
"Sekarang kan baru buka 20 bank wakaf mikro. Ini nanti ke depan tambah lagi 20," ujar Jokowi.
Per 2 Maret 2018, ada 20 bank wakaf mikro yang berdiri sepanjang 2017. Seluruh bank wakaf mikro tersebut memiliki 2.784 nasabah.
Baca juga : BUMDes Bakal Disinergikan dengan Bank Wakaf Mikro
Sebelum melakukan penambahan itu, pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengevaluasi jalannya bank wakaf mikro terlebih dahulu.
"Sehingga nambah 20 lainnya nanti ada perbaikan-perbaikan, jangan sampai kelihatan kita ini kayak mau cepat-cepat, jangan. Ini harus betul-betul bermanfaat," ujar Jokowi.
Beberapa masukan yang diterima Presiden, antara lain tentang perluasan cakupan bank wakaf mikro dan penambahan jumlah pinjaman nasabah.
Pada prinsipnya, lanjut Jokowi, selama seorang nasabah mampu mencicil pinjaman dengan disiplin dan usahanya terpantau berkembang, maka jumlah pinjaman dapat bertambah.
Baca juga : Dana Desa Juga Dialokasikan untuk Biayai Bank Wakaf Mikro
Selain itu, ada pula masukan agar pemerintah memberikan pelatihan atau pendampingan kepada nasabah bank wakaf mikro.
Hal itu bertujuan agar bisnis nasabah berjalan dengan lancar tanpa ada persoalan.
"Nanti tolong (nasabah bank wakaf mikro), tolong dituliskan pelatihan apa saja, mungkin bisnis atau manajemen, praktik membuat apa, nanti saya rumuskan dengan menteri," ujar Jokowi.