JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengungkapkan bahwa PKS menghargai jika Partai Gerindra mengusulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Menurut Mardani, PKS siap bermusyawarah terhadap kedua nama yang disebut sebagai calon kuat cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019. PKS juga siap bicarakan nama-nama lain.
"PKS menghargai inisiatif Gerindra dan siap bermusyawarah terhadap nama-nama lain," ujar Mardani saat dihubungi, Rabu (28/3/2018).
Meski demikian, kata Mardani, PKS masih tetap pada keputusan untuk mengajukan sembilan kadernya sebagai capres dan cawapres.
(Baca juga: PKS Tetapkan Sembilan Nama Calon Presiden untuk Pemilu 2019)
Adapun sembilan kader tersebut adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nurwahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, M Sohibul Iman, Salim Segaf Aljufri, Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf dan Mardani Ali Sera.
Sembilan nama itu telah diputuskan dalam rapat Majelis Syuro PKS.
"PKS sendiri masih pada keputusan mengajukan sembilan kader untuk capres dan cawapres sesuai Keputusan Majelis Syuro," ucap Mardani.
Sebelumnya, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengungkapkan, Anies dan Gatot berpeluang besar menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo.
"Pak Anies punya peluang yang besar. Pak Gatot juga punya peluang dan kesempatan yang sama. Jadi, dua ini punya kesempatan yang sama," kata Riza saat dihubungi.
(Baca: Gerindra: Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo Calon Kuat Pendamping Prabowo)
Ia menilai, sebagai gubernur DKI Jakarta, Anies memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang tidak perlu diragukan.
Demikian pula dengan elektabilitas Anies, menurut Riza, hal itu tak perlu diragukan.
Namun, hal itu masih perlu dibahas dengan partai koalisi karena Partai Gerindra tak bisa memutuskannya sendiri.
"Sebab, bukan sekadar menentukan siapa cawapresnya, tetapi jauh lebih penting bagaimana membangun sinergi di antara kekuatan partai yang berkoalisi dan membangun sinergi dengan ormas yang akan mendukung nanti. Jadi, kami harus mempertimbangkan banyak aspek," ujar Riza.
Hingga saat ini Prabowo belum mendeklarasikan diri maju dalam Pilpres 2019. Deklarasi menunggu pembahasan dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) Gerindra pada awal April 2018.