Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PAN: Pemerintah Tak Perlu Emosional Tanggapi Kritik Amien Rais

Kompas.com - 21/03/2018, 23:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan meminta pemerintah tak emosional menanggapi kritik yang dilayangkan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amiem Rais terkait reforma agraria.

Ia menilai Amien merupakan tokoh bangsa yang kerap menyampaikan sejumlah pemikiran kritis kepada semua pihak. Bahkan, kata Zulkifli, dari zaman Presiden Soeharto hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Amien juga kerap melayangkan kritik.

"Saya kira pemerintah kalau dikritik apalagi (sama) Pak Amien, pemerintah tidak perlu tanggapi secara emosional," kata Zul, sapaannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Baca juga : PAN: Program Sertifikat Tanah Jokowi Jadi Jebakan Maut untuk Masyarakat

Zul pun merasa saat ini Presiden Jokowi santai saja menanggapi kritik Amien dan tidak tersinggung sedikitpun sebab ia meyakini Jokowi seorang demokrat yang menghargai kritik terhadap dirinya.

Ia menambahkan, pihak yang dikritik Amien cukup menanggapinya dengan memberikan data terkait apa yang sudah dab belum dikerjakan sehingga semua menjadi jelas.

Baca juga : Geram, Luhut Ancam Bongkar Dosa Orang yang Asal Kritik Pemerintah

"Pak Presiden saya kira seorang demokrat sejati, Pak Presiden paham betul bahwa demokrasi dan menyampaikan pendapat dan seterusnya itu, memahami soal seperti ini," papar Zul.

"Bagus juga beberapa menteri saya lihat menyampaikan data ini tidak betul. Ada yang betul dan sebagiannya jadi tidak emosi tapi disampaikan apa yang udah dilakukan apa yang belum dilakukan. Saya kira itu itu lebih bak," lanjut dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku geram dengan kritik yang ditujukan kepada pemerintah, kerap tak didasari data yang tepat alias asal-asalan.

Dia pun menyinggung salah satu tokoh senior yang menuding pemerintah di bawah Presiden Jokowi tengah membohongi rakyat dengan membagikan sertifikat tanah. Dia pun mengancam akan membongkar dosa-dosa para pengkritik pemerintah yang asal bunyi tersebut.

Luhut meminta agar kritik itu tidak disampaikan secara asal-asalan. Ia lalu menyinggung soal adanya tokoh senior yang menyebut program pembagian sertifikat Jokowi membohongi rakyat. "Kalau ada senior bilang bahwa ngasih sertifikat itu ngibulin rakyat, apanya yang ngibulin. Dari dulu juga ada pembagian sertifikat, tapi prosesnya panjang, lama dan sedikit. Sekarang prosesnya cepat, dan banyak. Lah, salahnya di mana," kata Luhut. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Geram, Luhut Ancam Bongkar Dosa Orang yang Asal Kritik Pemerintah", https://nasional.kompas.com/read/2018/03/19/17062691/geram-luhut-ancam-bongkar-dosa-orang-yang-asal-kritik-pemerintah. Penulis : Ihsanuddin Editor : Diamanty Meiliana Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Geram, Luhut Ancam Bongkar Dosa Orang yang Asal Kritik Pemerintah", https://nasional.kompas.com/read/2018/03/19/17062691/geram-luhut-ancam-bongkar-dosa-orang-yang-asal-kritik-pemerintah. Penulis : Ihsanuddin Editor : Diamanty Meiliana

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Geram, Luhut Ancam Bongkar Dosa Orang yang Asal Kritik Pemerintah", https://nasional.kompas.com/read/2018/03/19/17062691/geram-luhut-ancam-bongkar-dosa-orang-yang-asal-kritik-pemerintah.
Penulis : Ihsanuddin
Editor : Diamanty Meiliana

Kompas TV Amien Rais menyebut program bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Presiden Joko Widodo penuh kebohongan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com