Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Napi Kasus Korupsi Dapat Remisi Hari Raya Nyepi

Kompas.com - 17/03/2018, 16:52 WIB
Robertus Belarminus,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Ade Kusmanto mengatakan, 13 narapida kasus korupsi mendapat remisi di Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940.

Mereka termasuk bagian dari 811 napi yang mendapat remisi Hari Raya Nyepi ini.

"(Untuk) kasus korupsi yang remisi Nyepi 13 orang," kata Ade lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (17/3/2018).

Namun, tidak ada dari ke-13 napi tersebut yang termasuk ke 5 napi yang langsung bebas karena dapat remisi di hari raya umat Hindu ini. "Tidak ada," ujar Ade ketika ditanya soal remisi yang langsung bebas untuk napi.

Remisi yang diberikan kepada setiap narapidana tidak semuanya sama. Pemberian remisi mulai dari 15 hari sampai dengan 2 bulan, tergantung dengan pidana yang sudah dijalani.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, napi yang mendapatkan remisi Hari Raya Nyepi tahun ini salah satunya yakni mantan Kadisdikporabud Kabupaten Jembrana, Bali periode 2009-2010, Anak Agung Gede Putra Yasa.

Baca juga : Layanan IndiHome di Bali Dimatikan Selama Nyepi

Dilansir dari Tribun Bali, Anak Agung Gede Putra Yasa merupakan salah satu pelaku yang tersangkut kasus korupsi dana Bansos di Stikes Jembrana. Dia ditangkap oleh Kejaksaan Tinggi Bali.

Sebelumnya, sebanyak 811 narapidana beragama Hindu mendapat remisi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Remisi tersebut diberikan bertepatan dengan hari raya Nyepi yang akan diperingati pada 17 Maret 2018.

"Remisi diberikan kepada napi yang telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif, seperti telah menjalani pidana minimal 6 bulan, tidak terdaftar pada register F, serta turut aktif mengikuti program pembinaan di lapas atau rutan," ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mardjoek dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (16/3/2018).

Adapun, narapidana beragama Hindu di seluruh Indonesia berjumlah 1.467 orang.

Dari 806 penerima remisi, 244 narapidana menerima remisi 15 hari. Kemudian, 514 narapidana mendapat remisi 1 bulan.

Selain itu, 36 narapidana mendapat remisi 1 bulan 15 hari, dan 2 bulan remisi untuk 12 narapidana.

Baca juga : Kisah Perjuangan Bima di Balik Pawai Ogoh-ogoh Menyambut Nyepi

Sedangkan, dua orang langsung bebas usai menerima remisi 15 hari dan tiga orang bebas setelah menerima remisi 1 bulan.

Narapidana terbanyak mendapat Remisi Nyepi tahun 2018 berasal dari Kantor Wilayah (Kanwil) Bali sebanyak 573 orang, Kanwil Kalimantan Tengah sebesar 70 orang, dan Kanwil Sumatera Utara berjumlah 33 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com