Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dugaan Sementara Kronologi Tewasnya Pemilik Matahari Group

Kompas.com - 10/03/2018, 15:08 WIB
David Oliver Purba,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik Matahari Group sekaligus Taman Wisata Matahari (TWM), Hari Darmawan ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Ciliwung, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Sabtu (10/3/2018).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo menjelaskan, dari keterangan yang didapatkan managemen TMW, pada Jumat (9/3/2018) malam sekitar pukul 20.30 WIB, Hari sedang beristirahat di salah satu villa yang berada di kawasan Cilember, tepatnya di daerah Hankam sebelum berencana kembali ke kediamannya di TWM.

(Baca: Bos Matahari Department Store Ditemukan 100 Meter Dari Lokasi Diduga Hilang)

"Adapun pada saat itu kondisi hujan deras pada siang hari di kawasan puncak yan mengakibatkan aliran Sungai Ciliwun deras. Hari diduga berkeinginan untuk melihat kondisi sungai tersebut lebih dekat," ujar Sutopo dari keterangan resmi managemen TMW.

Villa Hari berada di sisi Sungai Ciliwung. Dugaan sementara pada saat melihat kondisi Sungai Ciliwung itulah Hari hilang keseimbangan sehingga terjatuh ke aliran sungai yang beraliran sangat deras.

Pada Jumat malam, managemen TWM mencoba melakukan penyisiran area Sungai Ciliwung dengan berjalan kaki dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cisarua.

Namun, karena ada sejumlah area yang tidak bisa disisir dengan berjalan kaki, managemen kemudian meminta bantuan tim SOAR yang merupakan rekanan kerja TWM untuk menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet.

Pada Jumat malam penyisiran sempat dihentikan karena kondisi gelap. Pada Sabtu pukul 06.00 pencarian kembali dilakukan. Jasad Hari ditemukan sekitar 1 km dari titik kawasan villa miliknya.

Jasad Hari telah dibawa ke rumah duka di Bogor, dan rencananya akan dimakamkan di Bali sesuai dengan keinginan almarhum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com