Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Maju Cawapres, Muhaimin Tunggu Ajakan Partai Koalisi Pemerintah

Kompas.com - 04/03/2018, 21:49 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan masih menunggu ajakan dari koalisi partai pendukung pemerintah untuk membahas bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Belakangan nama Muhaimin Iskandar, atau akrab dipanggil Cak Imin, digadang-gadang oleh PKB untuk maju pada kontestasi Pilpres 2019.

"Saya mengalir saja, menunggu dan terus bersama-sama koalisi pemerintah. Ada janjian akan membicarakan calon wakil presiden bagi pendukung pemerintah Jokowi," ucap Muhaimin di Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/3/2018).

Kendati demikian, Muhaimin mengklaim sudah banyak dukungan yang mengalir kepadanya agar maju sebagai cawapres. Dukungan itu berasal dari berbagai kalangan secara sukarela.

"Dukungan dari semua tokoh dan segmentasi masyarakat berbeda-beda. Di luar Jawa banyak pimpinan adat, di Jawa ada ulama, seniman, budayawan, relawan, nelayan. Sangat banyak relawan yang tumbuh secara mandiri tanpa saya minta," ujar dia.

(Baca juga: Muhaimin Iskandar: Dukungan Menjadi Cawapres Jokowi Menguat)

Selain itu, Muhaimin juga menyatakan bahwa dukungan dari para kiai sudah kompak. Dia mengaku kerap diundang di berbagai forum, baik resmi maupun pertemuan pesantren

"Kalau untuk kiai, insya Allah kompak. Saya sudah diundang di berbagai forum, baik itu resmi NU maupun forum pesantren maupun pertemuan-pertemuan kiai yang memandatkan (saya) maju sebagai wakil presiden," kata Muhaimin.

Hanya saja, Muhaimin mengaku belum berpikir untuk menjalin koalisi dengan partai politik tertentu untuk memuluskan pencalonan ini. Meskipun, menurut dia, ajakan atau komunikasi sudah banyak yang datang dari partai lain.

"Memang teman-teman dari partai lain terus ajak komunikasi, tapi saya sampaikan supaya saling mendoakan dulu. Kami akan bersama-sama menuntaskan pemerintahan saat ini," kata Muhaimin.

Kompas TV Dukungan ini berasal dari elemen masyarakat yang berada di bawah naungan Forum Nahdliyin Bersatu atau FNB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com