Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Saya Memang Bukan Juara, tetapi Sudah Ikut Pilpres Tiga Kali

Kompas.com - 26/02/2018, 17:22 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla melontarkan candaan-candaan saat ditanya terkait masa depannya setelah tidak mungkin maju lagi di Pilres 2019 oleh anggota Institut Lembang 9.

Lembang 9 adalah organisasi wadah berkumpulnya tokoh-tokoh nasional yang fokus dengan pengembangan pemikiran atau ide-ide solusi di berbagai bidang mulai dari politik, sosial, hingga ekonomi.

"Saya ini memang bukan juara, tetapi satu-satunya orang Indonesia yang tiga kali ikut Pilpres, yang lain cuma dua kali," ujar Kalla dalam acara Rapimnas Lembang 9, Jakarta, Senin (26/2/2018).

"Pak SBY dua kali, Ibu Mega dua kali, Pak Wiranto dua kali, Pak Jokowi baru mau dua kali. Saya sudah tiga kali," sambung mantan Ketua Umum Golkar itu yang disambut tawa peserta Rapimnas Lembang 9.

Baca juga : Jusuf Kalla Menolak Dicalonkan sebagai Cawapres

Kalla bahkan berkelakar, karena dia sudah menang dua kali dari 3 kali percobaan, pada 2019 nanti ia jadi tidak bisa ikut Pilres lagi.

Tak cuma itu, Wapres juga menceritakan cerita lucu lantaran selama ini ia selalu berproses mencapai posisi tertinggi dalam karirnya. Misalnya, saat kuliah dulu, ia sempat menjadi sekretaris senat, wakil ketua senat, lantas menjadi ketua senat.

Begitu pun saat berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sempat menjadi sekretaris, wakil ketua, lantas menjadi ketua. Di korporasi, Kalla sempat menjadi maneger, direktur, direktur utama, hingga menjadi komisaris utama.

Namun, ceritanya agak berbeda di pemerintahan.

Baca juga : PDI-P Masih Beda Sikap soal Duet Jokowi-JK untuk Pilpres 2019

"Di pemerintahan dari menteri, menko, jadi wapres, berhenti situ (tidak jadi presiden)," ucap Kalla yang kembali mengundang tawa.

Seperti diketahui, Kalla sempat maju sebagai calon presiden di Pilpres 2009 lalu. Saat itu calon wakil presidennya yakni Wiranto. Namun Kalla harus gigit jari karena Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali terpilih sebagai presiden untuk periode 2009-2014.

Pada 2019 nanti, Kalla sendiri sudah menolak dicalonkan sebagai calon wakil presiden. Sebab, Pasal 7 UUD 1945 memberikan batas waktu jabatan presiden dan wakil presiden hanya untuk dua periode.

Kompas TV PDI-P pun tidak tergesa-gesa dalam menentukan calon wakil presiden pendamping Jokowi dan masih akan menunggu proses komunikasi politik dengan partai lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik Jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik Jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana Dengan Kaesang di Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana Dengan Kaesang di Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com