Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor Brebes, 245 Warga Diungsikan Cegah Musibah Susulan

Kompas.com - 23/02/2018, 18:22 WIB
Moh. Nadlir,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, total ada 245 warga yang diungsikan ke tempat aman pasca longsor di Brebes.

"Ada 245 pengungsi yang tersebar di lima titik. Paling banyak di SMP Negeri 2 Salem sebanyak 117 jiwa," kata Sutopo di kantornya, Jakarta, Jumat (23/2/2018).

Menurut Sutopo, ratusan warga tersebut diungsikan untuk mengantisipasi terjadinya musibah longsor atau banjir bandang susulan.

"Mereka diungsikan karena untuk antisipasi longsor banjir bandang susulan," kata dia. 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers terkait perkembangan dan penanganan erupsi Gunung Agung di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (27/11/2017). Status Gunung Agung dinaikkan dari status SIAGA menjadi AWAS dan  menetapkan radius aman bagi masyarakat menjadi 10 kilometer dari puncak kawah.ANTARA FOTO/Khairun Nisa Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers terkait perkembangan dan penanganan erupsi Gunung Agung di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (27/11/2017). Status Gunung Agung dinaikkan dari status SIAGA menjadi AWAS dan menetapkan radius aman bagi masyarakat menjadi 10 kilometer dari puncak kawah.

 

(Baca juga: BNPB: Longsor di Brebes Bencana Alam, Bukan karena Illegal Logging)

Pemerintah kabupaten Brebes juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana tanah longsor terhitung sejak tanggal (22/2/2018) sampai dengan (7/3/2018).

BNPB saat ini juga tengah menunggu hasil foto dan video dari drone TNI yang diterbangkan untuk pemetaan di lokasi terjadinya longsor.

"Kami masih menunggu hasil drone TNI untuk melakukan pemetaan lebih detil untuk menyiapkan langkah antisipasi selanjutnya," ucap Sutopo.

Diketahui musibah itu longsor terjadi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (22/2/2018) pukul 08.45 WIB.

(Baca juga: BNPB: Tanda-tanda Longsor Brebes Sudah Ada Dua Pekan Sebelumnya)

 

Data sementara BNPB, musibah tersebut memakan korban meninggal dunia 7 orang, 13 orang hilang dan belasan lainnya luka-luka.

Pencarian terhadap korban hilang terus dilakukan oleh tim gabungan dan warga.

Sesuai prosedur, pencarian akan dilakukan selama 7 hari dan ditambah 7 hari lagi jika belum ditemukan.

Kompas TV Dari 14 korban selamat, 5 di antaranya dirawat di Puskesmas Bentar, Brebes, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com