Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Digoncang Gempa, Wakil Ketua MPR Sempat Mengira Terkena Stroke

Kompas.com - 23/01/2018, 14:46 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Mahyudin sempat mengira dirinya terkena serangan stroke saat gempa mengguncang kantornya yang terletak di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Gempa mengguncang Gedung DPR sekitar pukul 13.34 selama beberapa detik.

Ia mengaku saat itu sedang sholat zuhur. Tepat di tahiyat akhir, ia merasakan guncangan yang cukup keras.

Ruang kantornya terletak di lantai 9 Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/1/2018).

"Saya lagi sholat pas tahiyat akhir, tiba-tiba goyang, kaget juga, saya pikir apakah saya lagi stroke," kata Mahyudin.

(Baca juga: Saat Gempa, Setya Novanto dan Tahanan Lain Dievakuasi dari Gedung KPK)

Saat mengetahui guncangan yang ia rasakan disebabkan oleh gempa, Mahyudin pun bersyukur. Ia lantas langsung turun ke bawah untuk mencari tempat yang aman.

"Perasaan saya bergoyang ternyata gedungnya yang bergoyang, cukup mengagetkan Alhamdulillah enggak ada apa-apa," tutur Mahyudin.

Ia juga sempat panik lantaran melihat para pegawai di sekitar ruangannya berhamburan keluar.

"Di ruangan saya sempat panik. Pada berhamburan semua karena memang ruangan saya lantai 9 jadi karena di atas goyangannya sangat kerasa. Di atas mungkin lebih kenceng dari di bawah," lanjut politisi Golkar itu.

Kompas TV Gempa pun juga terasa hingga Jakarta dan seperti inilah suasana gempa yang terjadi di Balai Kota, Jakarta. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com