Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Masak Pulau Diperjualbelikan, Enggak Bolehlah!

Kompas.com - 17/01/2018, 18:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, tidak boleh ada praktik jual beli pulau di Indonesia.

Pernyataan itu disampaikannya menanggapi sebuah situs bernama privateislandsonline.com yang menginformasikan penjualan Pulau Ajab di Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Indonesia.

"Enggak bolehlah. Masak pulau dijual beli. Kalau mau dipakai, bisa. Kan ada aturannya. Lihat saja. Tapi enggak boleh untuk penguasaan sendiri," ujar Luhut di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Baca juga: Sebuah Situs Menjual Pulau Ajab di Kepri Seharga Rp 44 Miliar

Soal penjualan pulau di situs internet itu, Luhut sudah mengetahuinya. Namun, Luhut mengaku belum mendapatkan informasi lengkap soal itu.

Lokasi Pulau Ajab pada peta Google MapsGOOGLE MAPS Lokasi Pulau Ajab pada peta Google Maps

Ia berjanji akan segera mencari informasi bagaimana situs tersebut bisa menampilkan pulau di Indonesia untuk diperjualbelikan.

"Saya lihat dululah. Masak saya komentarin yang enggak lengkap datanya. Saya ini juga baru lihat dari running text. Ini mau saya periksa dulu," ujar Luhut.

Berdasarkan informas privateislandsonline.com, Pulau Ajab ini ditawarkan seharga 3,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 44 miliar.

Baca juga: Pemilik Kosmetik Nars Jual Pulau Bora Bora Rp 666 Miliar

Dalam situs tersebut dijelaskan bahwa Pulau Ajab memiliki luas 30 hektar dan memiliki pantai putih yang masih alami, tetapi belum dikembangkan.

Pulau itu hanya berjarak sekitar 20 menit perjalanan dengan kapal dari Pulau Bintan. Selain itu, pulau itu juga dekat dengan lokasi wisata lain, seperti Bintan Lagoon, Pantai Trikora, Pantai Nikoi, dan kawasan wisata Lagoi.

Kompas TV Tapi, dari gudang pendingin berkapasitas 200 ton yang sudah ada, 70 nelayan binaan hanya mampu mengisinya sebesar 120 ton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com