Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Bima Arya Gandeng Direktur KPK pada Pilkada Bogor 2018

Kompas.com - 29/12/2017, 15:12 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya menggandeng Direktur Komisi Pemberantasan Korupsi Dedie A Rachim untuk mendampinginya maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Bogor 2018.

"Allah memberi petunjuk dengan menguatkan hati saya memilih sosok Kang Dedie Rachim. Ini hasil istikharah," kata Bima Arya saat dihubungi, Jumat (29/12/2017).

Bima mengatakan, Dedie adalah sosok yang profesional dan berintegritas. Ia menilai Dedie sebagai sosok yang dibutuhkan warga Bogor untuk melanjutkan reformasi birokrasi.

"Bersama sama saya mewujudkan pemerintahan yang bersih, mengabdi dan melayani," kata politisi Partai Amanat Nasional ini.

(Baca juga: PAN Setuju Bima Arya Gandeng Direktur KPK pada Pilkada Bogor)

Bima juga melihat Dedie adalah satu putra terbaik Kota Bogor yang berkiprah di skala nasional untuk mewujudkan reformasi birokrasi di Indonesia.

"Sama seperti saya, beliau sekolah dan besar di Bogor. Kakek dan ayah kami bersahabat," ujarnya.

Bima mengatakan, dukungan dari parpol saat ini masih dalam proses. Bima meyakini bisa mengumpulkan dukungan parpol untuk mengusungnya bersama Dedie.

Di KPK, Dedie A Rachim menjabat Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar-Komisi dan Instansi. Dedie sudah mengajukan proses pengunduran diri dari jabatannya. Hal tersebut dibenarkan Ketua KPK Agus Rahardjo.

"Mungkin hari-hari ini sudah mempersiapkan administrasi pengundurannya," ujar Agus kepada Kompas.com, Jumat (29/12/2017).

(Baca juga: "Nyalon" Jadi Wakil Wali Kota Bogor, Direktur di KPK Mengundurkan Diri)

Kompas TV Angkot di Bogor Sudah Mulai Beroperasi Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com