Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doli Kurnia Sebut Ada Enam Indikator Menuju Golkar Bersih

Kompas.com - 22/12/2017, 09:11 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKATA, KOMPAS.com - Fungsionaris Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mencatat setidaknya ada enam indikator yang harus dilalui untuk mewujudkan slogan "Golkar Bersih".

Slogan tersebut terus disuarakan pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar, dimana partai berlambang pohon beringin itu mengukuhkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum baru.

"Setidaknya ada enam indikator sekaligus ujian yang harus dilewati Golkar dalam sebulan ke depan, diawal masa kepemimpinan Airlangga Hartarto ini," ujar Doli melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/12/2017).

Doli menambahkan, dua indikator telah dilalui. Pertama, adalah figur Airlangga Hartarto. Sejauh ini, Airlangga dinilai masih merupakan figur yang bersih, tak punya potensi masalah hukum dan bebas dari isu korupsi.

Doli pun mendorong agar karakter dan visi Airlangga bisa menjadi karakter dan visi partai.

(Baca juga : Golkar Mungkin Menarik Diri dari Keanggotaan Pansus Angket KPK)

Di samping itu, indikator yang dianggap sudah dilalui adalah Munaslub yang telah dilaksanakan.

Ia melihat pelaksanaan Munaslub berlangsung bersih dan bebas dari politik uang serta transaksi jual-beli suara. Meskipun perjalanan proses pemilihannya tak sedinamis Munas atau Munaslub sebelumnya.

"Saya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh stakeholder yang hadir bahwa kita semua telah mampu dan ternyata bisa melaksanakan Munaslub yang sama sekali clean and clear," kata dia.

Namun, menurutnya masih ada empat indikator lainnya yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Golkar.

Salah satunya dalam menyusun kepengurusan baru. Airlangga sebagai ketua umum telah diberi mandat penuh oleh Munaslub Golkar untuk merevitalisasi dan merestrukturisasi kepengurusan.

(Baca juga : Golkar Resmi Daftarkan Airlangga Hartarto di Kemenkumham)

Oleh karena itu Airlangga dinilai memiliki modal kekuatan yang cukup untuk melakukan perubahan dan pembaruan.

"Figur bermasalah atau berpotensi masalah hukum, figur pro isu korupsi, figur anti perubahan, dan figur kontroversial penghambat pembaharuan harus dapat diganti dengan figur-figur yang fresh, bersih, anti korupsi, pro perubahan, muda, dan pendorong pembaharuan," ujar politisi kelahiran Medan itu.

Kebijakan kepengurusan baru soal Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga dinilai menjadi salah satu indikator.

Sebab, Pansus Angket KPK dipandang oleh sejumlah pihak justru bertentangan dengan semangat pemberantasan korupsi.

Ia menyambut baik arahan Airlangga kepada fraksi untuk mengevaluasi keberadaan Pansus Angket KPK.

(Baca juga : Menanti Realisasi Golkar Bersih)

Halaman:



Terkini Lainnya

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com