Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Golkar Tak Perlu Tunggu "Civil Society" Turun ke Jalan

Kompas.com - 25/11/2017, 10:58 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai Partai Golkar harus segara melakukan pergantian pimpinan.

Hal itu dinilai penting menyusul besarnya tekanan publik terkait kasus korupsi KTP elektronik yang melibatkan Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

"Tidak perlulah menunggu civil society kita turun ke jalan, demo, hanya untuk mengatakan enough is enough terhadap pelanggaran etika dan hukumnya (Setya Novanto)," ujarnya dalam acara Talkshow Polemik Radio MNC Trijaya Network, Jakarta, Sabtu (25/11/2017).

Baca juga : Pengacara Novanto: Saya Suka Mewah, Sekali ke Luar Negeri Minimal Rp 5 M

Siti menyayangkan Golkar sebagai partai besar tidak menambahkan satu klausul di Anggaran Dasar Rumah Tangganya (ADRT) bahwa siapapun yang jadi tersangka sepatutnya harus mundur, apalagi tersangka kasus korupsi.

Menurut Siti, klausal semacam itu sangat penting berbagai acuan etika di dalam sistem politik di Indonesia. Etika, tutur dia, akan membimbing para politisi untuk menjadi pegangan dalam berpolitik.

"Kita tidak terima juga ada kata?kata politik busuk," kata dia.

Siti menyarankan agar para elite Golkar untuk menatap masa depan Partai Beringin itu. Bukan tidak mungkin, para pemilih Golkar akan meninggalkan partai legendaris tersebut pada Pilkada 2018 mendatang.

Baca juga : Aburizal Minta Kader Golkar Hormati Keputusan Pertahankan Setya Novanto

"Jadi jangan dipaksa publik mengatakan Holkar masih akan dipilih tetapi di internalnya sendiri doyan dengan konflik," ucap Siti.

Sebelumnya, Golkar tetap ngotot mempertahankan Setya Novanto sebagai Ketua Umumnya. Padahal, Setya Novanto sudah ditahan KPK akibat terlibat kasus korupsi KTP elektronik.

Selain mempertahankan Setya Novanto sebagai Ketua Umumnya, Golkar juga tetap mempertahankan tersangka kasus korupsi KTP elektronik itu sebagai Ketua DPR.

Banyak pihak yang khawatir kondisi Setya Novanto menyandera Golkar di 2018 dan DPR sebagai lembaga tinggi negara yang merepresentasikan lembaga wakil rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com