Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Berlalu, Karangan Bunga untuk Novanto Hanya Bertambah Dua

Kompas.com - 19/11/2017, 09:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Karangan bunga untuk Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto yang dirawat di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, terus bertambah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Minggu (19/11/2017) pukul 09.00, ada dua karangan bunga baru untuk tersangka kasus korupsi proyek e-KTP itu, salah satunya mengatasnamakan "UI Beraksi".

Karangan bunga tersebut bertuliskan "Cepat sembuh ya Papah Setnov". Ada juga karangan bunga dari anggota Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun. Karangan bunga dari politisi Partai Golkar itu bertuliskan "Semoga lekas sembuh, Bp Setya Novanto, tetap tegar dan tabah".

Kedua karangan bunga itu diletakkan di belakang gedung bersama karangan bunga yang datang pada Sabtu.

Karangan bunga yang datang kemarin salah satunya berasal dari Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo bertuliskan "Semoga lekas sembuh, Bapak Setya Novanto, Tegar dan Tabah, Tuhan Ora Sare (Tuhan Tidak Tidur)".

Ada juga karangan bunga lain yang berasal dari Riza Villano SP. Di karangan bunga itu tertulis "Semoga lekas sembuh Bapak Setya Novanto. Menuju Indonesia adil, jujur, berintegritas, bebas korupsi".

Tidak hanya itu, ada juga karangan bunga bernada nyinyir yang menyinggung mengenai kecelakaan Novanto menabrak tiang listrik. Karangan bunga ini atas nama Sam Aliano.

"Semoga lekas sembuh papa tiang listrik," demikian tulisan di karangan bunga lain dengan tambahan tagar #SaveTiangListrik.

Namun, dua karangan bunga yang disebut terakhir dirusak orang tak dikenal.

Pada Minggu pagi ini, suasana RSCM Kencana juga masih tampak sepi dari penjagaan. Hanya ada beberapa petugas satpam yang berjaga di lobi. Pengunjung yang akan menjenguk juga belum terlihat berdatangan.

Kompas TV Pihak rumah sakit mengaku tak mengetahui siapa yang merusak karangan bunga ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com