Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Malu Kita Sama Orang Banda...

Kompas.com - 31/10/2017, 09:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

NATUNA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku, betul-betul malu ketika berkunjung ke Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, pertengahan Oktober 2017 lalu.

Di daerah yang jauh dari peradaban dan modernitas itu, masyarakat setempat sudah memiliki visi bagaimana kekayaan alam laut semestinya dijaga demi keberlanjutan hidup mereka di masa yang akan datang.

Hal itu diungkapkan Susi saat berbincang dengan wartawan di atas Kapal Orca II milik Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

"Saya dengar pidato Kepala Nagari di Banda. Beliau bilang, kami akan melarang tiga jenis (penangkapan), yakni kerang-kerangan, lobster dan (kerang) lola dari titik pantai ini sampai titik karang sebelah sana untuk waktu dua tahun demi peningkatan hasil kita di masa yang akan datang," ujar Susi saat berbincang dengan wartawan di atas Kapal Orca di perairan Selat Lampa, Natuna, Minggu (29/10/2017).

"Sementara kita di Jakarta, kantornya katanya ramah lingkungan, mau bikin aturan soal keberlanjutan, sudah FGD mengundang ilmuwan, ahli biologi, Marine, segala macam tetek bengek untuk bikin satu Permen saja dan tetap orang tidak mau terima. Malu kita sama orang Banda. Belajar kita dengan mereka," lanjut Susi.

(Baca juga : Menteri Susi: Perlu Kebodohan untuk Menyelesaikan Persoalan yang Begitu Bodoh)

Berkaca pada hal tersebut, Susi merasa kunjungannya ke penjuru dunia untuk merancang regulasi mengenai keberlanjutan ekosistem alam laut di Indonesia sia-sia.

Tanpa disadari, masyarakat Banda memberikan contoh bagaimana menjaga kekayaan alam laut demi kesejahteraan hanya cukup dilakukan dengan kesederhanaan, tanpa kepentingan.

"Kiblat saya sekarang lihat Pulau Lontor dan Pulau Hatta di Banda, proud of them. Betapa bijaknya. Mereka tidak tertulis, tanpa pasal dan undang-undang, tapi patuh. Malu untuk kita," ujar Susi.

Susi berpikir akan membawa para ahli dan pakar pembuat kebijakan ke Banda. Susi pun berharap para ahli justru belajar dari masyarakat setempat mengenai merancang peraturan keberlanjutan menjaga kekayaan alam laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Nasional
Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Nasional
Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Nasional
Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Nasional
PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Nasional
Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Nasional
35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

Nasional
Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Nasional
PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

Nasional
Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Nasional
Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Nasional
Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Nasional
Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Nasional
Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com