Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PBNU: Barang Siapa yang Masih Permasalahkan Pancasila, Tangkap!

Kompas.com - 22/10/2017, 14:09 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta semua pihak tak lagi mempermasalahkan Pancasila sebagai dasar negara. Menurut dia, hal itu sudah final.

"Barang siapa masih mempermasalahkan (Pancasila), tangkap!" kata Said dalam pidatonya pada peringatan Hari Santri di Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (22/9/2017).

Namun, kata Said, Pancasila boleh dielaborasi untuk mencari penerapannya dalam berbagai lini kehidupan berbangsa dan bernegara.

Said menambahkan, kaum santri sejak lama telah menyepakati secara final. Hal itu ditunjukkan dengan sikap NU yang menerima ketika tujuh kata dalam piagam Jakarta yang menyatakan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi muslim.

Sikap itu, lanjut Said, menunjukan kemoderatan dan toleransi yang selalu dijunjung tinggi oleh para santri dan ulama.

Hal tersebut, sambung dia, senada dengan Islam yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kala itu, tutur Said, Nabi Muhammad dperintahkan oleh Allah untuk membangun organisasi besar yaitu umat.

"Umat yang diperintahkan oleh Allah adalah wasathan, moderat, anti kekerasan, tidak radikal dan tidak liberal. Itu sesuai dengan misi umatan wasathan (di tengah-tengah). Artinya Islam anti-radikalisme dan liberalisme," ucap Said.

Kompas TV Dituding ajarkan ajaran radikal, Yayasan Ibnu Mas'ud , Kabupaten Bogor, dikepung ratusan pengunjuk rasa, Senin (18/9) siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com